Terkait masalah gaji, menurut pihak British Airways, maskapai sudah menawarkan kenaikan gaji sejak bulan Juli tiga tahun yang lalu. Maskapai mengusulkan untuk menaikkan nilai gaji sebanyak 11,5%. Bila kesepakatan pembayaran 11,5% diterima, beberapa kapten pilot bisa membawa pulang lebih dari Β£ 200.000 (sekitar Rp 3,4 miliar) per tahun atau Rp 283 juta per bulan, termasuk tunjangan. Namun pilot tetap menolak usulan kenaikan gaji tersebut.
Melansir dari BBC Jumat (13/9 2019), Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Inggris (BALPA) mengatakan bahwa aksi mogok tersebut merupakan upaya terakhir yang lahir dari frustrasi besar terhadap manajemen maskapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah waktunya untuk kembali ke meja perundingan dan mengumpulkan tawaran serius yang akan mengakhiri perselisihan ini." kata Brian Strutton, Sekretaris Jenderal BALPA.
Selain itu Brian juga mengatakan bahwa pihak maskapai secara terbuka bersedia untuk berbicara. Namun menurut Brian, secara pribadi mereka justru tampak enggan untuk bernegosiasi. Meskipun perselisihan utama adalah tentang pembayaran, dia mengatakan bahwa para pilot juga memiliki permasalahan yang mendalam terhadap maskapai.
Dikarenakan aksi mogok tersebut, maskapai mengatakan bahwa pihaknya akan kembali membatalkan beberapa penerbangan yang dijadwalkan pada 27 September mendatang.
Sebelumnya maskapai British Airways terpaksa harus membatalkan 1.700 penerbangan dengan jumlah penumpang sekitar 290.000 orang. Menurut laporan dari VOX, mayoritas pilot British Airways setidaknya terdapat 4.300 pilot atau sekitar 93% dari pilot maskapai.