Lantas apa saja yang diinginkan pemerintah dalam proyek ini?
Budi mengungkapkan beberapa hal, pertama pihaknya ingin proyek ini nantinya tidak menelan investasi yang besar. Selanjutnya, pemerintah mau penggunaan komponen dalam negeri diperbanyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, Budi meminta agar partisipasi kontraktor lokal diperbanyak dalam pembangunan konstruksi kereta kencang ini.
"Dan juga partisipasi kontraktor lokal diperbanyak," kata Budi.
Untuk investasinya sendiri Budi menyatakan soal angkanya belum kelihatan. Dia mengatakan investasi akan diukur dalam feasibility study (FS) resmi yang akan dilaksanakan usai teken MOU.
"Itu semua bagian negosiasi, angkanya belum ada. Justru FS ini yang akan bisa mengukur berapa investasinya," ungkap Budi.
Sebelumnya, Budi menegaskan pemerintah akan bekerja sama dengan Jepang dalam menggarap proyek kereta kencang. Yang artinya China tidak ada lagi harapan untuk menggarap proyek ini.
"Kita akan konsekuen sama Jepang sudah ada proses yang kita lakukan," tegas Budi.
(das/das)