Direksi Sriwijaya Air Dirombak, Kerja Sama dengan Garuda Lanjut?

Direksi Sriwijaya Air Dirombak, Kerja Sama dengan Garuda Lanjut?

- detikFinance
Senin, 16 Sep 2019 14:55 WIB
Kerja sama Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia group/Foto: Hendra Kusuma
Tangerang - Dewan Komisaris PT Sriwijaya Air telah memutuskan untuk memberhentikan 3 direksi termasuk direktur utama perusahaan. Ketiga orang tersebut adalah direksi yang diambil dari pejabat di Garuda Indonesia.

Dengan langkah itu, lantas bagaimana kelanjutan kerja sama Sriwijaya dengan Garuda Indonesia Group yang sudah terjalin sejak awal tahun? Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air nonaktif Joseph Adrian Saul menjelaskan Kerjasama Manajemen (KSM) Sriwijaya dengan Garuda Indonesia Group, dalam hal ini Citilink masih berlanjut.

"KSM ini sampai sekarang ini masih belum putus. Karena Citilink masih mengakui kami yang bertanggungjawab. Masih belum putus. Nah kita minta karena mereka (pemegang saham) pakai Undang-Undang PT, kita minta apa dari mereka. Sejauh ini mereka masih mau dialog. Mereka mau terus," katanya di Sriwijaya Tower, Cengkareng, Senin (16/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Joseph menerangkan, bahwa Citilink sudah dengan tegas meminta bila operasional Sriwijaya akan berada di bawah Garuda Indonesia Group.

"Nah terusnya ini akan kita tanya, maunya seperti apa. Tapi Citilink tegas, akan minta tetap Sriwijaya is undercontrol Garuda Indonesia Group," katanya.

Sebab, kata Joseph, dalam persetujuan KSM dijelaskan, bahwa setiap kebijakan atau langkah yang akan dilakukan oleh Sriwijaya harus sesuai izin dari Garuda Indonesia Group.

"KSM ini jelas, bahwa KSM itu menyerahkan semua manajemen itu kepada Garuda Indonesia Group. Itu dasarnya. Bahwa kerja sama manajemen ini adalah menyerahkan semuanya kepada Garuda Indonesia Group. Sehingga apapun yang ada di sini, harus meminta atau meminta izin dengan Garuda Indonesia Group, Citilink," jelasnya.

Dengan mencopot sejumlah direksi, termasuk Joseph, pemegang saham dinilai telah melanggar kontrak KSM. Untuk itu, saat ini pihak Citilink masih terus berkomunikasi dengan pemegang saham Sriwijaya mengenai langkah harus dilakukan ke depan agar KSM terus berlanjut.


"Nah sekarang Citilink menanyakan, 'ini berarti nggak sesuai kontrak kan?' Menonaktifkan saya, menunjuk Komut, menunjuk ke salah satu Direktur Legal yang notabene adalah pemegang saham, itu di luar kontrak.

Citilink menanyakan, 'ini mau terus atau nggak?' Nah mereka (pemegang saham) bilang, saya mau terus, artinya ini dikembalikan semuanya dulu. Saya balik lagi, direksinya juga, nanti baru kita bicara. Fairnya, artinya seperti apa," tuturnya.


(fdl/hns)

Hide Ads