Hingga saat ini, sudah terdaftar 1.100 perusahaan atau pedagang yang akan menjajakan produknya di ICE BSD City. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Mulyadi mengatakan, target pedagang (exhibitors) di TEI lebih dari 1.200 exhibitors.
"Sampai saat ini exhibitor ada 1.100. Harapan kami akan meningkat terus, dan target kami bisa 1.200-1.250 exhibitor di TEI 2019 ini," tutur Dody dalam Press Conference Trade Expo, di The Westin Hotel, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari target 1.200 pedagang tersebut, Kemendag menargetkan jumlah transaksi meningkat 10-15% dari transaksi tahun 2018 sebesar US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000). Sehingga, target transaksi di TEI 2019 ini sebesar US$ 1,75 miliar atau setara dengan Rp 24,3 triliun.
Berbagai macam produk dalam negeri akan dijajakan di TEI 2019 ini, di antaranya makanan dan minuman, manufaktur, handicraft, dan sebagainya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretariat Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ratu Silvy Gayatri menuturkan, pemerintah juga akan melakuka promosi terpadu terhadap produk di bidang perikanan dan hasil tangkap, serta hortikultura dan perkebunan.
"Tahun ini kita mengadakan promosi tepadu di bidang perikanan dan hasil tangkap, serta hortikultura dan perkebunan. Kami bekerja sama dengan Kementan, KKP beserta BUMN, dan Kemenperin di bidang perikanan," terang Ratu.
Targetnya, produk-produk tersebut dapat menembus pasar ekspor. Perlu diketahui, hingga 17 September 2019, telah terdaftar lebih dari 1.125 buyers asing atau calon pembeli di TEI 2019 ini dari 56 negara.
Untuk menjaring buyers asing, Kemendag berkoordinasi dengan 132 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Duta Besar World Trade Organization (WTO), serta Konsul Perdagangan.
"Upaya tersebut menjadi tindak lanjut reorientasi dan reposisi perwakilan dagang di luar negeri. Tidak hanya menjadi pemasar, tapi juga menjadi pelayanan pelanggan bagi buyer di negara akreditasi mereka yang menjadi mitra pelaku usaha Indonesia," pungkas Dody.
(dna/dna)