Data Penumpang Bocor, Maskapai Bisa Kehilangan Kepercayaan

Data Penumpang Bocor, Maskapai Bisa Kehilangan Kepercayaan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 18 Sep 2019 22:36 WIB
Foto: dok detikcom
Jakarta - Data penumpang Lion Air Group mengalami kebocoran. Data pribadi penumpang yang tersimpan di cloud menjadi korban.

Kalau sudah begini, menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie, maskapai akan merugi. Kerugian terburuk adalah kehilangan kepercayaan dari para pelanggan.

"Untuk maskapai, kejadian ini berdampak pada kepercayaan pelanggan kepada maskapai. Itu mahal harganya. Kalau sudah gini publik menilai maskapai tidak kompeten mengelola kerahasiaan data itu," ucap Alvin kepada detikcom, Rabu (18/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenai kebocoran yang terjadi, Alvin mengatakan harusnya Lion Air lebih memperhatikan teknologinya. Salah satunya lewat koordinasi intens dengan penyedia cloud soal audit pengamanan penyimpanan data.

"Jadi ya harusnya IT managernya harus rajin koordinasi sama penyedia cloud-nya. Pengamanan sistem penyimpanannya itu harus rutin diaudit dan dievaluasi," kata Alvin.

Selanjutnya, Lion Air diminta memasang pengamanan berlapis dalam penyimpanan datanya. "Kalau bisa masang firewall sendiri, lalu enkripsi data," kata Alvin.


Akibat kejadian ini pun bukan cuma penumpang yang hilang kepercayaan, pemangku kepentingan alias regulator pun bisa tidak lagi mempercayai Lion Air terbang. Oleh karena itu, Alvin menyebut Lion Air juga harus segera berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Lalu tidak kalah pentingnya, komunikasi dengan pemangku kepentingan. Memastikan bahwa Lion sudah ambil langkah pengamanan dan tidak akan terjadi kejadian serupa lagi," kata Alvin.

Sebelumnya, sistem penyimpanan data penumpang Lion Air dikabarkan bocor. Mengutip laman blog teknologi BleepingComputer, data yang bocor terdiri dari informasi kartu penduduk atau KTP penumpang, alamat, nomor telepon, e-mail hingga nomor paspor.


(ara/ara)

Hide Ads