Fadli Zon Sebut Karhutla Bikin Sawit RI Ditolak Dunia

Fadli Zon Sebut Karhutla Bikin Sawit RI Ditolak Dunia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 20 Sep 2019 10:10 WIB
Fadli Zon Sebut Karhutla Bikin Sawit RI Ditolak Dunia
Foto: Wakil Ketua DPR Fadli Zon. (Azizah-detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengomentari soal isu kebakaran hutan dan lahan. Dalam kejadian ini menurutnya ada keterkaitan antara industri sawit dengan kebakaran hutan.

Dalam akun Twitternya, Fadli menilai kebakaran ini disebabkan oleh industri kelapa sawit yang melakukan pembukaan lahan dengan cara merusak lingkungan. Di sisi lain, pemerintah dinilai kurang tegas menindak kasus itu.

Alhasil, Fadli menyimpulkan kebakaran hutan dan lahan hanya membuat citra industri kelapa sawit makin buruk di mata dunia. Simak informasi lengkapnya, klik halaman selanjutnya.
Bencana karhutla, menurut Fadli benar-benar merupakan gambaran buruk bagi perjuangan diplomasi dagang Indonesia. Apalagi, usai kelapa sawit Indonesia dicap memiliki sentimen negatif soal merusak lingkungan oleh Uni Eropa.

"Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini sedang terjadi tak ubahnya seperti lemparan kotoran bagi para diplomat kita yang sedang berjuang meyakinkan Uni Eropa dan juga WTO (World Trade Organization) untuk mendukung produk sawit Indonesia," dikutip detikcom dari Twitternya.

Sederhananya, lanjut dia, bagaimana Indonesia bisa merayu negara-negara Eropa untuk terus membuka pasarnya bagi produk sawit Indonesia, ketika pada saat bersamaan semua tuduhan mereka atas perkebunan sawit Indonesia yang merusak lingkungan, melakukan deforestasi justru terkonfirmasi dari bencana karhutla.

"Malah dikonfirmasi oleh bencana karhutla yang 99% akibat ulah manusia dan terus menerus terjadi?," ujarnya.

Fadli pun mengatakan, kalau masalah karhutla terus menerus terjadi, bakal membuat produk sawit RI makin sulit diterima di dunia.

"Tanpa adanya perbaikan yang drastis, produk sawit kita akan semakin ditolak dunia," kata Fadli.

Fadli juga menjelaskan, awal tahun ini, 28 negara Uni Eropa sepakat untuk memasukkan minyak sawit Indonesia sebagai kategori tidak berkelanjutan, sehingga mereka tidak akan menggunakannya sebagai bahan baku biodiesel.

Menurutnya, Uni Eropa menyoroti masalah deforestasi akibat adanya budidaya sawit yang masif. Mulai 2030, Uni Eropa akan melarang total konsumsi sawit Indonesia. Artinya, sebelum itu mereka akan mulai mengurangi konsumsi sawit asal Indonesia.

Fadli meminta agar pemerintah makin tegas tindak perusahaan kelapa sawit yang rusak lingkungan. Kalau tidak juga ada perbaikan ancaman penolakan produk sawit akan membesar.

"Tindak semua perusahaan sawit yg merusak lingkungan. Tanpa adanya perbaikan yang drastis, produk sawit kita akan semakin ditolak dunia," ucap Fadli.

Untuk itu Fadli mengingatkan dengan adanya bencana kebakaran hutan di tahun ini, pemerintah bisa mereformasi pengelolaan industri sawit Indonesia.

"Itu sebabnya sy ingin mendorong Pemerintah agar memanfaatkan bencana karhutla 2019 sbg momen untuk mereformasi industri perkebunan sawit di tanah air," ungkap Fadli.

Hide Ads