Ramai Demo, Pengusaha Khawatir Penolakan Pemilu Terjadi Lagi

Ramai Demo, Pengusaha Khawatir Penolakan Pemilu Terjadi Lagi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 30 Sep 2019 12:39 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Pengusaha menilai aksi unjuk rasa yang terjadi di dalam negeri mulai menggoyang iklim berbisnis. Pasalnya, aksi unjuk rasa ini kental dengan nilai ketidakpastian.

Saking tidak pastinya, menurut Wakil Ketua Umum Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Raden Pardede pengusaha khawatir aksi unjuk rasa justru menjalar ke mana-mana.

Salah satu ketakutan pengusaha apabila aksi justru melebar menjadi mempertanyakan kemenangan kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu yang lalu. Padahal, awalnya aksi menyoal beberapa RUU yang bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau demo ini menjalar mulai kepada mempertanyakan kemenangan (Pemilu), ini ibarat mengulang kembali di Bulan April atau Mei lalu," kata Raden kepada detikcom, Senin (30/9/2019).


Pengusaha menurut Raden, sangat takut apabila ini terjadi. Raden mengatakan dampak sosial-politiknya sangat besar bila terjadi ricuh karena perebutan kekuasaan.

"Nah yang ini yang menurut saya ditakutkan investor, yang jadi concern saat ini, karena ini berdampak sosial politiknya besar," kata Raden.

Bila ditarik kembali, akhir Mei lalu aksi unjuk rasa besar terjadi di Jakarta, tepatnya di depan Gedung Bawaslu untuk menolak hasil Pemilu. Bukan cuma penolakan aksi ini juga berujung pada kericuhan.

Raden juga menilai gelombang aksi yang terjadi seminggu ke belakang sudah campur aduk. Menurutnya, pengusaha takut apabila ada pihak-pihak yang justru malah menakut-nakuti investor.

"Ini seperti ada pihak-pihak yang buat investor takut, nggak baik. Yang tidak diketahui itu yang tidak jelas dan pasti ini yang bikin volatile, ini udah campur baur demonya," kata Raden.




Ramai Demo, Pengusaha Khawatir Penolakan Pemilu Terjadi Lagi



(fdl/fdl)

Hide Ads