Kuartal II-2019, BJB Salurkan Kredit UMKM Rp 5,78 triliun

Kuartal II-2019, BJB Salurkan Kredit UMKM Rp 5,78 triliun

Alfi Cholisdinuka - detikFinance
Senin, 30 Sep 2019 16:35 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) akan fokus pada reposisi bisnis untuk mengembangkan sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Salah satu fokus pengembangannya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berperan penting dalam menggerakan perekonomian terutama di daerah. Pada kuartal II-2019, BJB telah menyalurkan kredit untuk UMKM senilai Rp 5,78 triliun atau naik 11% dibandingkan periode yang sama pada 2018 senilai Rp 5,20 triliun.

"Bank BJB akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada 2019, BJB menargetkan kredit UMKM tumbuh 30%. Target tersebut lumayan tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM pada 2018.
Sementara itu, dari segi kinerja, BJB berhasil menorehkan kinerja positif pada kuartal-II 2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan aset 6,4% (yoy) senilai Rp 120,7 triliun. Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 89,3 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy).

Total penyaluran kredit juga meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp 77,8 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat Bank BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 803 miliar.

Seperti diketahui banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersendat di tengah jalan karena kompetensi, pendanaan dan akses pasar. Padahal UMKM berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.

Salah satu yang menjadi andalan BJB dalam menggerakkan perekonomian daeraha dalah Pesat, yang merupakan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu. Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha. Dengan harapan bukan saja memberikan permodalan melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.


Adapun tiga program utama Pesat yang pertama, pesat sehat dan produktif (PSP), yang fokus pada pemberian layanan kesehatan berupa konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih dan sehat.

Kedua, pesat kapasitas usaha (PKU) yang memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan dan perluasan usahanya. Ketiga, adalah pesat wirausaha baru (PWB) yang akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan.

BJB Pesat ini juga sejalan dengan program One Village One Company (OVOC) yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. OVOC adalah payung program yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya, baik manusia dan alamnya, melalui pemanfaatannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

OVOC berusaha menggeser pola pikir pembinaan menjadi pendampingan desa dan penguatan sinergi multi-stakeholder desa, agar desa bergerak menjadi mandiri dan mendayagunakan potensi desa untuk kemandirian desanya. Visi OVOC dalam usaha pencapaiannya, terdiri dari program Patriot Desa, Pendampingan BUMDes, dan Sekolah CEO.





(ujm/ujm)

Hide Ads