Namun, bunga KPR di sejumlah bank masih terbilang tinggi. Bahkan ada beberapa bank yang memberikan bunga masih double digit. Kira-kira kapan bunga KPR akan turun?
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan suku bunga KPR di perbankan nasional memang tergantung dari kondisi likuiditas masing-masing bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tergantung kondisi likuiditas bank dan faktor risiko. Bukan tidak mungkin penurunan bunga kredit akan terasa 3-5 bulan paska bunga acuan BI dipangkas," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Selasa (1/10/2019).
Berdasarkan catatan detikcom suku bunga bunga dasar kredit, khususnya KPR di BTN tercatat 10,75%, Bank Mandiri 10,25%, BNI 10,5%, BRI 9,98% dan BCA 9,9%.
Baca juga: Mau Take Over KPR? Ini Tipsnya |
Sebelumnya, dalam survei properti residensial BI periode Agustus 2019, pada kuartal III 2019 peningkatan harga rumah akan terjadi pada kuartal III 2019 yakni 0,76%.
BI juga menyebut volume penjualan properti residensial kuartal II 2019 tercatat mengalami kontraksi minus 15,9%, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya 23,77%.
Menurut survei, penurunan penjualan properti residensial disebabkan oleh penurunan penjualan pada rumah tipe kecil dan rumah tipe besar.
Responden survei, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penjualan adalah melemahnya daya beli, suku bunga KPR yang cukup tinggi dan tingginya harga rumah.
Direktur Eksekutif Kebijakan Makroprudensial Juda Agung menjelaskan saat bank sentral sudah menurunkan suku bung acuan selama 3 bulan berturut-turut. Hal ini diharapkan bisa mendorong penurunan suku bunga kredit bank.
"Mudah-mudahan dengan turunnya BI 7days reverse repo rate turun sudah 3 kali, kami harap agar bunga kredit di semua sektor akan mengikuti," kata Juda. Dia mengungkapkan, memang dalam transmisi suku bunga ada jeda waktu untuk implementasinya.
"Tidak selalu langsung, sekarang diturunkan, besok bunga bank turun," kata dia.
(kil/fdl)