Bukti PGN dan Pertagas Tak Lagi 'Sikut-sikutan'

Bukti PGN dan Pertagas Tak Lagi 'Sikut-sikutan'

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 03 Okt 2019 13:15 WIB
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - Sejak terbentuknya Holding BUMN Migas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertagas tak lagi sikut-sikutan. PGN yang kini di bawah PT Pertamina (Persero) memang diminta untuk menjadi sub-holding gas bersama dengan Pertagas.

Salah satu bukti kerja sama PGN dan Pertagas adalah di Jawa Tengah (Jateng). Kedua perusahaan ini tengah bahu-membahu menyediakan gas bumi di provinsi yang satu-satunya belum terhubung infrastruktur pipa gas bumi di pulau Jawa.

Pertagas sendiri berperan untuk menyelesaikan pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang (Gresem) Pembangunan jaringan pipa gas transmisi 28 inci sepanjang 268 kilometer ini ditargetkan terealisasi dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami yakin pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang akan segera rampung, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan jaringan pipa distribusi gas. Kami berharap dengan pembangunan infrastruktur ini dapat menyuplai gas untuk industri dengan kapasitas maksimal 400 MMSCFD," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Semarang, Jateng, Kamis (3/10/2019).

Pembangunan jalur pipa gas transmisi Gresem merupakan tindak lanjut dari eksplorasi gas bumi di Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek JTB dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).


Dengan kapasitas penjualan gas sebesar 192 MMSCFD, produksi gas JTB akan dialirkan melalui pipa Gresik-Semarang. Sesuai proyeksi lapangan JTB memiliki kandungan gas hingga sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF). Selain memasok kebutuhan untuk Jawa Timur, gas dari JTB juga akan mengaliri PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan pelaku usaha lainnya di Jateng.

Sementara PGN akan membangun pipa distribusi jalur Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 kilometer untuk menunjang pipa Gresem. Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan.

Ke depannya, koneksi infrastruktur gas bumi Trans Jawa diharapkan akan tersambung sampai Jawa Barat dan Sumatera sehingga akan meningkatkan keandalan pasokan serta perluasan pasar gas bumi untuk utilisasi gas bumi domestik.

Untuk sementara waktu guna memasok gas di Semarang, PGN sudah memiliki Stasiun Penurun Tekanan (Pressure Reducing Station/PRS) Tambak Aji. PRS ini menyalurkan compressed natural gas (CNG) ke konsumen yang pasokannya dibawa dari sumber gas di wilayah Jatim dan Jabar menggunakan kendaraan darat.

PRS Tambak Aji sendiri saat ini telah melayani 97 pelanggan rumah tangga dan 13 pelanggan industri.



Bukti PGN dan Pertagas Tak Lagi 'Sikut-sikutan'



(das/fdl)

Hide Ads