Disuntik Rp 2,5 T, BUMN Kemenkeu Mau Bangun 102.500 Rumah

Disuntik Rp 2,5 T, BUMN Kemenkeu Mau Bangun 102.500 Rumah

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 04 Okt 2019 19:14 WIB
Foto: Istimewa/Kementerian PUPR
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menyuntikkan modal dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 2,5 triliun untuk tahun 2020.

Direktur Utama PT SMF (Persero) Ananta Wiyogo mengatakan suntikan modal yang didapat akan dimanfaatkan untuk pembiayaan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP).

Ananta menyebut, PMN yang sebesar Rp 2,5 triliun itu akan menghasilkan 102.500 unit rumah yang terdiri dari 12.000 rumah rehabilitasi pasca bencana, 5.000 unit rumah untuk ASN, TNI, Polri, dan sisanya rumah FLPP untuk MBR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2020, SMF dapat PMN Rp 2,5 triliun, dan sudah di-matching program apa saja, FLPP 2020 targetnya 102 ribu unit rumah," kata Ananta di kantor DJKN, Jakarta, Jumat (4/10/2019).



Ananta mengungkapkan bahwa suntikan modal dari Pemerintah sebesar Rp 2,5 triliun akan dimanfaatkan pada beberapa program, sebesar Rp 1,7 triliun diperuntukkan anggaran FLPP tahun 2020. Anggaran tersebut akan ditingkatkan lagi melalui penerbitan surat utang. Sehingga kontribusi SMF pada total anggaran FLPP menjadi Rp 3,7 triliun.

Selanjutnya, sekitar Rp 250 miliar akan digunakan pada program rehabilitasi rumah pasca bencana. Saat ini, SMF telah bekerja sama dengan Bank NTB dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat korban bencana alam di sana. Namun, implementasi pertama dilakukan khusus ASN.

"Dibantu Rp 100 juta per ASN, dibayar dengan potong gaji, dengan demikian dapat membenahi rumah terdampak bencana," jelas dia.

Sedangkan sisanya sekitar Rp 500 miliar, dikatakan Ananta akan dimanfaatkan pada program KPR untuk ASN, TNI, Polri. Adapun dari dana tersebut akan dibangun 5.000 unit rumah bagi ASN golongan III dan IV.

Lebih lanjut Ananta mengungkapkan, dana suntikan modal sebesar Rp 2,5 triliun akan menghasilkan tambahan anggaran sebesar Rp 4,6 triliun.

"Dengan PMN Rp 2,5 triliun, tapi bisa menghasilkan Rp 4,6 triliun, total dana yang dihimpun Rp 2,5 triliun plus Rp 4,6 triliun melalui surat utang. Ini untuk tahun 2020," ungkap dia.




(hek/eds)

Hide Ads