Pertanyaannya, listriknya sudah siap? Nggak akan byar pet alias padam? Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin pasokan listrik untuk moda transportasi ibu kota baru nanti nggak akan bermasalah.
Berikut penjelasannya:
70% Angkutan Massal dan Berbasis Listrik
Desain ibu kota baru/Foto: Kementerian PUPR
|
"Tentu angkutan masa depan itu adalah angkutan masal, 70% angkutan di ibu kota baru nanti angkutan massal. Pasti konsep konektivitas transportasi kolaborasi antar moda harus baik," kata Budi Karya saat berbincang dengan Tim Blak-blakan detikcom di kantornya, Kamis (3/10/2019).
Transportasi dengan energi listrik pun bakal jadi andalan, untuk kereta api contohnya pemerintah akan memperbanyak kereta bertenaga listrik di ibu kota baru. Bahkan di pusat kotanya, nanti akan dibuat bus listrik dan trem juga.
Uniknya lagi, Budi Karya memaparkan akan ada moda canggih autonomous rail transit (ART). Moda itu merupakan kombinasi antara bus dan kereta yang melewati jalur rel virtual, dan juga berbahan bakar listrik.
"Tapi di pusat kota itu nanti bisa bus listrik, bisa semacam trem, atau autonomous, ada satu kombinasi bus dan kereta yang berjalan di atas batas-batas imajiner yang bisa turun dan naik dan sebagainya. Ini semuanya bertenaga listrik," ucap Budi Karya.
Listriknya Siap Pak Menhub?
Budi Karya Sumadi/Foto: Screenshoot 20detik
|
Pulau Jawa saja yang sudah memiliki sistem besar kelistrikan, beberapa waktu lalu justru mengalami blackout.
Namun, jangan khawatir, Kalimantan memiliki berbagai sumber daya alam yang belum dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, mulai dari gas hingga batu bara. Budi Karya mengungkapkan ada kemungkinan pembangunan pembangkit di sana untuk menyuplai energi listrik di ibu kota baru.
"Di sana ada gas, ada minyak, ada batu bara, sehingga saya pikir dua tiga tahun ini kita bisa buat pembangkit yang efisien. Sehingga bisa mensuplai listrik dengan baik, saatnya kita lakukan inisiatif yang konkret," ucap Budi Karya.
Halaman 2 dari 3