Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan untuk investor pemula, emas bisa jadi salah satu instrumen yang cocok untuk generasi milenial.
Apalagi, saat ini membeli emas caranya sangat mudah. Hanya dengan aplikasi, generasi milenial sudah bisa punya emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, emas merupakan aset likuid yang jika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dijual atau digadaikan untuk mendapatkan uang.
Menurut Bhima, jika milenial ingin berinvestasi emas, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat target ingin memiliki berapa gram emas dalam waktu tertentu.
"Bisa dihitung dulu berapa biaya cicilannya. Kemudian tentukan target misalnya dalam satu bulan harus punya 1 gram atau lebih," ujarnya.
Hal ini agar milenial lebih semangat dalam berinvestasi. Sehingga memiliki tujuan yang tepat dalam berinvestasi.
"Kalau misalnya nabung emas sehari Rp 10.000, artinya kan 70 hari baru bisa beli 1 gram. Boleh lah minimal sehari Rp 50.000 jadinya 14 kali cicil sudah dapat 1 gram," imbuh dia.
Saat ini memang banyak platform yang menyediakan jual beli emas secara digital dan terdaftar di regulator. Misalnya BukaEmas di Bukalapak, Toko Emas di Tokopedia, Pegadaian, Antam sampai startup Tamasia.
Menurut Bhima dalam berinvestasi emas, juga dibutuhkan kedisiplinan dan konsistensi.
"Jangan jor-joran dulu harus konsisten dan disiplin. Pelan-pelan lakukan riset juga dan belajar dari kegagalan orang lain," imbuhnya.
Adapun harga emas beberapa waktu terakhir terus mengalami kenaikan. Tren ini diprediksi akan terus naik dalam beberapa waktu ke depan.
(kil/eds)