Diragukan Orang Terkaya RI, Sirkuit Mandalika Telan Biaya Rp 14 T

Diragukan Orang Terkaya RI, Sirkuit Mandalika Telan Biaya Rp 14 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 07 Okt 2019 14:44 WIB
Foto: MotoGP.com
Jakarta - Salah satu orang terkaya Indonesia, Dato' Sri Tahir ragu gelaran MotoGP di Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2021 bakal menyedot penonton. Tahir pun mencontohkan gelaran F1 di sejumlah negara yang tak mendapat untung.

Sementara, Indonesia tengah menyiapkan sirkuit untuk mendukung gelaran akbar tersebut. Biaya yang dikeluarkan pun tak main-main.

Berdasarkan catatan detikcom, pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal dimulai September 2019. Di mana, kontraktornya adalah Vinci Construction yang berasal dari Prancis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer mengatakan komitmen investasi kontraktor asal Prancis itu sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000).

"Vinci sudah komitmen untuk investasi US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun selama 15 tahun," kata Mansoer di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019).


Nilai investasi sebesar Rp 14 triliun itu tidak hanya untuk sirkuit MotoGP di Mandalika. Melainkan juga perangkat lainnya yang mendukung penyelenggaraan balapan untuk Valentino Rossi cs.

"Vinci yang tahu detailnya, ITDC hanya jalan dasar. Vinci itu sirkuit, convention center, hotel, rumah sakit khusus untuk luka bakar. Kalau tabrakan ada respons darurat dan perawatan luka bakar," ujar dia.

Adapun, pembangunan sirkuit dimulai pada September 2019 dan ditargetkan rampung pada akhir 2020. Sehingga, pada 2021 sudah bisa dipakai.

Sirkuit MotoGP di Mandalika dibangun dengan konsep street circuit. Artinya, jalanan tersebut dibuka untuk umum kala tak ada acara. Sirkuit itu ditargetkan selesai di tahun 2021.




(fdl/fdl)

Hide Ads