Mengutip keterangan LRT Jabodebek, seperti dikutip dari situs resmi perusahaan, Senin (14/10/2019), pembangunan prasarana dan sarana LRT Jabodebek mencakup tiga lingkup pekerjaan. Di antaranya adalah pekerjaan jalur, pekerjaan stasiun, depo dan OCC, serta pekerjaan fasilitas operasi dan trackwork. Dari ketiga lingkup pekerjaan ini, total biaya proyek LRT Jabodebek mencapai Rp 20,752 triliun atau sebesar Rp 467,08 miliar/km.
Khusus pembangunan jalur LRT Jabodebek sepanjang 44,3 km sendiri mencapai Rp 10,48 triliun, atau sekitar Rp 235,88 miliar/km. Angka tersebut meliputi pekerjaan struktur elevated dan longspan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, untuk pekerjaan fasilitas operasi dan track work biaya yang digunakan sebesar Rp 6,559 triliun, atau sekitar Rp147,63 miliar/km. Pekerjaan ini meliputi power supply, power rail, signaling system, SCADA, bangunan substation, telekomunikasi, platform screen door dan track work.
Dibandingkan dengan LRT elevated lainnya, biaya pembangunan LRT Jabodebek cukup kompetitif, karena pemilihan struktur tipe U-shaped Girder yang menjadikan harganya cukup ekonomis.
Untuk pembayaran biaya LRT Jabodebek, melalui beberapa tahap prosedur yang berada dibawah pengawasan Menteri Perhubungan dan konsultan bertaraf Internasional, yakni OCG-JOPRISS. Perencanaan biaya LRT Jabodebek telah dievaluasi dan dikaji ulang hingga dapat persetujuan dari Menteri Perhubungan.
Anggaran biaya LRT juga diperiksa kembali oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai pencapaian progres dan kewajaran harga. Kemudian jika telah disepakati, pembiayaan LRT dapat diproses lebih lanjut.
Rincian biaya pembangunan LRT Jabodebek:
- Jalur LRT Jabodebek Rp 10,48 triliun
- Stasiun Rp 3,71 triliun
- Fasilitas operasi dan trackwork Rp 6,55 triliun
(eds/dna)