Dalam pembukaan kampanye ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menantang Shopee untuk turut menggenjot ekspor melalui platformnya, terutama kampanye ini yang menawarkan sejumlah penawaran menggiurkan
"Ini salah satu peluang sekaligus juga satu ancaman kalau kita tidak mengisi pasar kita ke sana (mengekspor) dan yang paling siap untuk menghadapi itu adalah UMKM, dan persoalannya adalah pemerintah harus hadir bersama UMKM ini. Tapi satu aspek saja dengan yang dilakukan Shopee, ini akan sangat membantu," kata Enggartiasto dalam konferensi pers Shopee 11.11 Big Sale di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (14/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada baiknya kalau bersama-sama misalnya sehari dalam sebulan hanya menjual produk-produk lokal. Selain kami Kemendag dan Kemenkeu, Dirjen Bea Cukai akan mengambil langkah-langkag untuk menangani hak-hak konsumen misalnya SNI bisa dipenuhi. Masih dalam persiapan untuk itu," jelas pria yang akrab disapa Enggar itu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, pihaknya memfasilitasi ekspor para UMKM yang dimulai dari mitra Shopee di dua negara, yakni Malaysia dan Singapura.
"From local to global akan dimulai dua negara dulu, Malaysia dan Singapura. Dari Maret 2019 pedagang-pedagang ini sudah ikut. Dan mereka belajar tentang tren dari local to global," terang Handhika.
Ia menjelaskan, Shopee 11.11 Big Sale ini memang ajang hari belanja inernasional. Sehingga, peluang ekspor sangat terbuka.
"11.11 Big Sale ini secara global adalah hari belanja internasional, hari belanja global, Shopee terus gabung setiap tahunnya. Tahun lalu, 11 juta transaksi dalam 1 hari, 4,5 kali lipat. Terjual 58 barang dalam satu menit," papar dia.
Handhika menerangkan, produk yang paling laku dari berbagai kampanye diskon yang sudah dilaksanakan yakni produk kecantikan, aksesoris ponsel, dan pakaian wanita.
(hns/hns)