Lewat InFest 2019, Generasi Muda Tak Tabu Lagi Bicara Investasi

Lewat InFest 2019, Generasi Muda Tak Tabu Lagi Bicara Investasi

Uji Sukma Medianti - detikFinance
Senin, 14 Okt 2019 18:03 WIB
Foto: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan
Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menutup Inclusive Festival (InFest) 2019 yang digelar selama dua hari yakni pada 11-12 Oktober 2019 di Yogyakarta.

Dalam Infest 2019, generasi muda diajak untuk belajar, berdialog, dan menjadi generasi yang kreatif dan produktif untuk mewujudkan kontribusi dan kerja bersama yang lebih baik bagi negeri ini.

Para peserta mulai dikenalkan dengan investasi melalui talkshow yang bertajuk 'Seninya Ngopi, Ngomongin Investasi'. Talkshow ini mengajak generasi muda Yogyakarta menjadi bagian dari generasi literasi ekonomi yang melek risiko keuangan dan investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


InFest merupakan sebuah acara literasi keuangan yang menjadi wadah bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan diri dan belajar bersama seputar pengelolaan keuangan dan risiko dalam rangka mewujudkan kultur investasi yang baik.

Acara ini juga memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan Pemerintah dan bagaimana instrumen pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan pegiat industri kreatif di tanah air, sekaligus sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat.

"Sebagai fiscal tool, APBN dikelola untuk menghasilkan output pembangunan produktif, yang sebagian didanai menggunakan sumber pembiayaan utang, dimana masyarakat, khususya generasi muda dapat turut berkontribusi dengan berinvestasi pada instrumen pembiayaan utang tersebut", ungkap Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2019).


Dengan adanya InFest ini diharapkan dapat memperluas basis investor dalam mendukung terbangunnya iklim investasi di Indonesia khususnya bagi generasi muda. Sebagai tindak lanjut, Yang Muda Yang Bicara sebagai forum dan komunitas muda yang diinisiasi oleh DJPPR diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan informasi yang komprehensif seputar pengelolaan dan pembiayaan APBN risiko.

Acara yang dibuka dengan kompetisi kopi dan dikemas dengan konsep bincang santai ini dibawakan oleh Santi Zaidan. Selain dihadiri oleh Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting ada juga narasumber dari DJPPR lainnya Yuddy Hendranata, dan Novi Puspita Wardani.

Turut hadir pula sebagai pembicara muda kreatif, Founder Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani, Co-Founder S.M.I.T.H Bar & Roastery, Cindy Herlin Marta, dan Founder & CEO Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno.

Talkshow ini juga mengupas tuntas bagaimana pengelolaan risiko keuangan yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi kreatif dan dipadukan dengan pengalaman DJPPR dalam mengelola keuangan negara. (ujm/ujm)

Hide Ads