Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengimbau agar siapapun yang ingin menjadi PNS ikuti lah prosedur resmi, yaitu ketika ada pembukaan lowongan, daftar lah dan ikuti seleksi yang ada.
"Untuk menghindari penipuan, kalau itu prosesnya dari awal dilakukan sendiri dengan pendaftaran online, ikut SKD, ikut SKB, jangan khawatir ada penipuan. Yang mau tertipu itu yang tidak mau mengikuti prosesnya dan itu masih sangat banyak yang mau tertipu seperti itu," kata dia saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, lanjut dia, tidak mungkin ada celah untuk menjadi PNS dengan cara instan.
"Sekarang ini kan banyak yang tertipu karena tidak mau ikuti proses, dijanjikan 'oh gampang itu gampang'. Padahal sekarang benar-benar tidak ada," sebutnya.
Tips berikutnya agar tak jadi korban penipuan jangan sembarang ikut tryout atau simulasi ujian CPNS yang mengatasnamakan BKN tapi memungut biaya. Salah satu cara menghindari penipuan simulasi seleksi CPNS, Kepala Subbidang Pengelolaan Aplikasi Sistem Seleksi BKN Efni Surayadi mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi resmi milik pemerintah untuk berlatih soal SKD tanpa dipungut biaya.
"Tentu sah-sah saja apabila masyarakat ingin melakukan simulasi soal SKD di banyak tempat. Namun, BKN tidak menjamin kualitasnya," kata dia dikutip detikcom dari laman Setkab.
Dia menjelaskan, saat ini BKN hanya memfasilitasi simulasi soal SKD melalui website yang dapat diakses di alamat cat.bkn.go.id. Kuota maksimal yang dapat mendaftar simulasi soal SKD di website cat.bkn.go.id sebanyak 1.500 orang per hari.
"Memang dibatasi pendaftarnya per hari. Hal itu untuk memastikan pengalaman akses yang baik. Namun, jumlah akses untuk mengikuti simulasi soal SKD tidak dibatasi. Masyarakat bisa mencobanya kapan pun dan di mana pun," tambahnya.
(toy/dna)