Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik mengatakan, Talis merupakan alat penyimpanan energi layaknya sebuah power bank yang digunakan untuk melistriki rumah dengan kapasitas 300 WH, 500 WH, dan 1.000 WH. Dengan sistem tanpa jaringan, ia memastikan bahwa warga Papua tidak akan mengalami gangguan listrik lagi.
"Itu batre storage digunakan untuk desa-desa yang terisolir karena selama ini kenapa tidak berlistrik karena aksesnya sulit. Sehingga semua rumah nanti langsung berlistrik. Tidak ada lagi susut jaringan, ini juga lebih murah. Kita bisa sebutnya wireless tanpa jaringan. Investasi jaringan murah, operasinya murah, maintanance juga murah," kata Rofik saat ditemui di Kantor PLN Pusat, Jumat (18/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain untuk kebutuhan penerangan, Talis juga dapat berfungsi untuk menyalakan Televisi, hingga Kulkas.
"Hanya dengan plug-and-play, masyarakat di pedalaman Papua sudah dapat memanfaatkan listrik dengan Talis, untuk kebutuhan penerangan hingga menyalakan Televisi, Kulkas," terangnya.
Tabung Listrik yang berbentuk seperti power bank itu mampu bertahan sampai 15 tahun. Hingga saat ini, Talis sudah disebar sebanyak 300 unit keseluruh Indonesia Timur. Ke depan, rencananya wilayah Papua yang belum terbuka oleh akses listrik akan diberikan Talis tersebut.
"Listrik kan menjadi kebutuhan yang mendasar jadi sementara sebelum aksesnya terbuka ya akan diberikan Talis," ungkapnya.
Untuk harga Talis sendiri belum ditetapkan. Namun Rofik menjamin bahwa Talis tersebut tidak akan dijual dengan harga tinggi dikarenakan Talis merupakan desain lokal.
Selain Talis, adapun 3 pembangkit listrik lainnya yang akan digunakan untuk menerangkan Papua, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
(dna/dna)