Tirta belum dapat merinci berapa angka pastinya, namun berdasarkan survei terakhir OJK, peningkatan ini terjadi akibat serangkaian program yang dilakukan dalam strategi nasional keuangan inklusif (SKNI) yang dicanangkan tahun 2016 lalu.
"Berdasarkan hasil survei terakhir target inklusi keuangan mencapai 75% tahun ini. Alhamdulillah telah terlampaui," kata Tirta, dalam Acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Kota Kasablanka Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain inklusi, tingkat literasi keuangan juga tercapai. Disebutkan Tirta pada tahun ini target literasi keuangan meningkat 35%. "Kami bersyukur dan terima kasih atas peran lembaga jasa keuangan," jelasnya.
Adapun, OJK bersama kementerian/lembaga serta lembaga jasa keuangan terus mendorong akselerasi jumlah rekening, produk serta layanan jasa keuangan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Salah satu upaya penting lainnya adalah dengan menetapkan Oktober sebagai bulan inklusi keuangan. Beragam kegiatan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Adapun, kata Tirta, program yang dilaksanakan pada umumnya adalah melakukan financial expo serta kampanye terkait inklusi keuangan.
Sebagai puncak dari perayaan bulan inklusi keuangan 2019, OJK menyelenggarakan Financial Expo dan Sundown Run 2019 yang mengambil tagline 'Gapai Puncak Inklusi, Perlindungan Makin Pasti'.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengharapkan acara ini bisa menjadi sebuah footprints upaya bersama peningkatan akses keuangan, yang dibarengi dengan perlindungan konsumen yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita berkomitmen untuk menyelenggarakan bulan inklusi keuangan ini secara berkesinambungan dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pemahaman serta pemanfaatan produk dan jasa keuangan," jelas Nurhaida.
(ujm/ujm)