Fakta di Balik Terbakarnya Pipa Pertamina

Fakta di Balik Terbakarnya Pipa Pertamina

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 23 Okt 2019 07:50 WIB
Fakta di Balik Terbakarnya Pipa Pertamina
Foto: Antara Foto/Raisan Al Farisi
Jakarta - Kebakaran hebat terjadi di pinggir Tol Padalarang. Kebakaran ini terjadi pada pipa PT Pertamina (Persero) yang menyalurkan bahan bakar jenis Pertamina Dex dari Terminal Ujung Berung Ke Padalarang.

Imbas kebakaran ini, lalu lintas tol mengalami gangguan. Pihak Pertamina pun melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api tersebut. Selain itu, Pertamina juga tengah melakukan investigasi untuk mencari penyebabnya.

Di sisi lain, lokasi kebakaran rupanya berdekatan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah dikebut. Apakah berkaitan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak berita selengkapnya dirangkum detikcom:

Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pertamina menyatakan lokasi kebakaran pipa di Tol Padalarang berdekat dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pertamina menyatakan telah meminta pemilik proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkoordinasi jika melakukan konstruksi di kawasan tersebut.

"Memang berdekatan dengan proyek tersebut, sudah beberapa waktu kami meminta pekerja proyek tersebut untuk berkoordinasi Pertamina apabila akan melakukan pekerjaan konstruksi atau apapun. Karena memang ada aturan zona aman untuk melakukan konstruksi sejauh mana jarak aman kegiatan konstruksi dari pipa tersebut," kata Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami kepada detikcom, Selasa (22/10/2019).

Tak secara detail, ia mengatakan, proyek kereta cepat dengan lokasi kebakaran sangat dekat.

"Dekat sekali, sangat dekat sekali," ujarnya.

Sementara, dalam keterangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kebakaran di tol disebabkan oleh bor yang mengenai pipa Pertamina.

"Hari ini pukul 14.00 WIB terjadi kebakaran di lokasi pekerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tepatnya di Km 130 Jalan Tol Padaleunyi arah Cileunyi. Kebakaran diakibatkan adanya bored pile PT KCIC yang mengenai pipa bahan bakar Pertamina yang menghubungkan Bandung-Cilacap," tulis keterangan tersebut.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

Kebakaran yang terjadi di Tol Padalarang berada tepat di konstruksi layang kereta cepat Jakarta-Bandung. Demikian disampaikan Manajer PR dan CSR PT PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Deni Yusdiana, melalui keterangan resminya.

"PT KCIC menyampaikan bahwa insiden terjadi pada Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) untuk konstruksi elevated yang dikerjakan oleh kontraktor KCJB," katanya.

Deni mengungkapkan, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kebakaran tersebut. Dalam investigasi ini, KCIC bekerja sama dengan Pertamina.

"Hingga pernyataan ini disampaikan, masih dilakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab kejadian oleh pihak yang berwenang bekerja sama dengan PT Pertamina selaku pemilik aset," terang Deni.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, lokasi terjadinya kebakaran sudah ada penanda yang menunjukkan adanya pipa. Lantaran, wilayah itu merupakan objek vital nasional.

"Pasti ada tandanya (di atas tanah) karena itu adalah objek vital nasional," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).

Jelasnya, pipa itu sendiri tertanam dengan kedalaman 3-5 meter. Kemudian, area aman untuk pipa ini sekitar 3 meter dari pipa.

"Aturan dari sisi safety, sekitar 3 meter dari pipa, pipa juga kedalaman 3-5 meter di dalam tanah," jelasnya.

Fajriyah mengatakan, pada saat kejadian kebakaran Pertamina tidak sedang melakukan kegiatan operasional. Sementara, lokasi proyek kereta cepat dan pipa Pertamina jaraknya dekat.

"Untuk ada kaitan atau tidak (dengan proyek kereta cepat) kami sedang melakukan penyelidikan, namun memang kami tegaskan Pertamina tidak ada kegiatan operasional atau teknis di daerah tersebut dan memang lokasinya berdekatan dengan proyek tersebut (kereta cepat)," jelasnya.

Pihaknya saat ini tengah melalukan komunikasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemilik proyek kereta cepat untuk mencari penyebabnya.

"Ini masih kami perdalam, karena komunikasi pun kami sedang lakukan dengan KCIC, selengkapnya akan kami sampaikan," tutupnya.

Hide Ads