Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas M Atok Urrahman menyatakan bahwa modus yang dilakukan dalam pencurian ini sangat tidak biasa. Menurutnya, oknum yang melakukan pencurian dinilai sudah ahli, modus yang digunakan adalah dengan membuat terowongan di bawah pipa yang mengalirkan minyak produksi siap jual.
Dari bawah terowongan, oknum pencuri melubangi pipa minyak. Lubang tersebut disambungkan dengan paralon kecil dari bawah terowongan dan mengalirkan minyak cukup jauh dari lokasi pipa produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atok menuturkan hingga kini, pihaknya sudah bergerak mengatasi kasus pencurian. Seluruh pipa yang terkena pencurian telah ditutup sementara. Meski begitu dia menyatakan masih mendalami kasus ini untuk mengetahui siapa oknum pencuri dan berapa kerugian yang terjadi imbas pencurian ini.
"Itu sekarang masih didalami, sementara ditutup dulu. Saya belum terima laporan lagi," kata Atok.
Atok mengatakan pihaknya dan Chevron selaku pengelola sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Bahkan, sudah minta pengamanan kepada pihak TNI melakukan penjagaan terhadap aset milik perusahaan.
Atok mencatat kejadian pencurian telah terjadi dengan berbagai modus sejak 2012. Menurutnya, mayoritas kasus terjadi pada 2018 dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 53 pencurian. Dia pun menduga modus pencurian terowongan ini telah terjadi sejak 2018.
(dna/dna)