Hari Pertama Ngantor, Syahrul Limpo 'Geruduk' Ruang Data Kementan

Hari Pertama Ngantor, Syahrul Limpo 'Geruduk' Ruang Data Kementan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 24 Okt 2019 23:00 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bercerita di hari pertamanya menjadi menteri langsung mengurusi data pangan. Usai rapat pertama di Istana Negara hari ini, Kamis (24/10/2019) Syahrul mengaku langsung bertolak ke kantornya di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan.

Di kantor dia langsung menuju ruangan data, dia mengumpulkan semua petinggi yang mengurusi data produksi pangan Kementan. Syahrul minta diperlihatkan semua data yang sudah ada di Kementan.

"Habis rapat dari Istana, saya kembali ke kantor langsung ke ruang data. Saya kumpulin semua. Mana datamu semua, saya mau lihat, mana datamu bla bla bla," cerita Syahrul saat berbincang di kantor detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan bawahannya mengklaim bahwa data yang sudah diolah Kementan paling baik. Namun, dia meminta membongkar semua data yang ada, selama 100 hari semua data harus disesuaikan dengan Badan Statistik Nasional.

"Dianggap ini data saya paling bagus begini begini, kalau begitu 100 hari saya minta bongkar. Saya nggak mau lihat, harus lebih bagus dari apa yang ada, semua data harus dari BPS," kata Syahrul.

Syahrul menegaskan bahwa memang hanya BPS dalam UU yang bisa mengurusi soal data nasional. Termasuk data pangan nasional.

"Kan memang menurut UU itu yang bertanggung jawab soal data nasional itu memang BPS," ucap Syahrul.


Perbedaan data memang kerap terjadi antara Kementan dengan BPS. Dari catatan detikcom Kementan pernah mengeluarkan data produksi gabah kering giling mencapai 83,3 juta ton pada 2018. Sedangkan, BPS mengeluarkan data produksi sebesar 56,5 juta ton. Bahkan, perbedaannya sangat jauh, data Kementan 47% lebih tinggi dari BPS.


Hari Pertama Ngantor, Syahrul Limpo 'Geruduk' Ruang Data Kementan



(dna/dna)

Hide Ads