Kehadiran Jargas Bisa Buat Rupiah Stabil?

Kehadiran Jargas Bisa Buat Rupiah Stabil?

Akfa Nasrulhak - detikFinance
Jumat, 25 Okt 2019 15:21 WIB
Foto: Akfa Nasrulhak
Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong masyarakat untuk mulai beralih dari penggunaan gas LPG kepada jaringan gas (jargas) yang bisa disalurkan langsung dari sumur gas bumi lewat pipa ke rumah-rumah. Keberadaan jargas ini dinilai lebih hemat bahkan bisa membuat rupiah stabil karena tidak tergantung pada impor gas LPG.

"Masyarakat beralih ke jargas itu wajib ya. Karena apa? pertama dari segi safety lebih aman, terus dari sisi neraca perdagangan yang defisit, itu karena banyak impor gas LPG. Kalau dengan cara begini (beralih ke jargas) saya yakin kita bisa mandiri tidak perlu impor, hingga akhirnya nanti rupiah akan lebih stabil," ujar Anggota Komite BPH Migas, Jugi Prajogio di sela-sela acara public hearing di kantor BPH Migas Jakarta, Jumat (25/10/2019).

"Tapi harus serius, dan sekarang Kementerian ESDM memang serius banget. PGN juga dananya diperbesar untuk mendukung infrasrtuktur jargas," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, pemerintah memang terus melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur jargas agar ketersediaan energi dapat diakses oleh masyarakat kecil secara langsung. Hingga saat ini, BPH Migas telah mengembangkan jargas hampir di 60 wilayah di Indonesia.

"Sekarang ini, Dirjen Migas Kementerian ESDM dan BPH Migas sudah mengembangkan hampir 60 kabupaten/kota. Kita harapkan terus berlanjut ke seluruh Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang hadir dalam kesempatan itu menilai pemerintah harus lebih gencar lagi dalam sosialisasi agar masyarakat mau beralih ke Jargas. Terlebih, warga Pasuruan menurutnya cukup trauma dari lumpur Lapindo beberapa tahun silam sehingga mempertimbangkan lagi untuk menggunakan pipa gas langsung dari sumur ke rumah tangga.

"Di wilayah kami, soal gas ini memang ada ketakutan sendiri bagi masyarakat. Karena dekat dengan lumpur Lapindo, jadi trauma. Jadi saya harap adanya sosialisasi terkait jargas ini kepada konsumen," pinta Isryad.


Selain itu, sosialisasi yang diharapkan kepada calon konsumen di antaranya terkait keamanan jargas, prosedur jika terjadi gangguan, bahkan hingga memahami kandungan gas yang digunakan oleh konsumen yang bersumber dari sumur langsung.

"Konsumen berhak mendapatkan informasi terkait takaran gas tersebut, bahkan mungkin komposisinya juga dalam gas itu seperti apa. Selain itu soal jadwal waktu dan pelayanan. Kalau gas ini kan 24 jam ya. Konsumen juga harus terinformasi baik dari prosedur pelayanan. Jadi konsumen bisa tahu ketika misalnya tidak berfungsi atau bermasalah, ke mana ia akan mengadu," ucapnya.


(akn/hns)

Hide Ads