Fakta Jembatan Holtekamp yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini

Fakta Jembatan Holtekamp yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 28 Okt 2019 06:36 WIB
1.

Fakta Jembatan Holtekamp yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini

Fakta Jembatan Holtekamp yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini
Foto: Arief Budi Mulyanto, birokompu kementerian PUPR
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan kunjungan kerja ke Papua dan Papua Barat. Dalam rangkaian kunjungan kerja ini, Jokowi akan meresmikan Jembatan Holtekamp di Papua.

Rencananya, jembatan ikon Papua ini akan diresmikan hari ini, Senin (28/10/2019).

"Salah satu agenda penting dalam kunjungannya ke Papua adalah meresmikan Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura yang membentang sepanjang 732 meter di atas perairan Teluk Youtefa, pada Senin (28/10) lusa," demikian bunyi keterangan Setkab seperti dikutip detikcom, Senin (28/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jembatan Holtekamp itu diharapkan menjadi pendukung ekonomi masyarakat, karena ini memotong jalur dari Hamadi, dan mempercepat waktu tempuh dari Jayapura ke Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw," bunyi keterangan Setkab lebih lanjut.

Patut diketahui, pembangunan jembatan ini punya 'perjalanan panjang'. Berikut berita selengkapnya dirangkum detikcom:

Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Berdasarkan detikcom, pembangunan jembatan ini dimulai pada 9 Mei 2019. Peletakan batu pertama untuk jembatan ini dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi.

Meski jembatan ini untuk Papua, namun pekerjaan pembangunannya sebagian dilakukan di Surabaya oleh PT PAL.

Sebagian pekerjaan itu ialah berupa pekerjaan struktur baja jembatan. Pembangunan sengaja dilakukan di Surabaya karena memadai secara infrastruktur.

Maklum, jembatan ini memiliki dua bentang utama di mana satu bentangnya memiliki berat total hingga 2.000 ton. Kemudian, puncak lengkung jembatan memiliki tinggi 20 meter. Sehingga, untuk membangun jembatan ini dibutuhkan crane bukan hanya tinggi namun juga kuat.

Setelah rampung, bentang jembatan dengan panjang masing-masing 112 meter ini dikirim ke Papua.

Pelepasan pengapalan bentang jembatan dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada 3 Desember 2017 di Galangan PT PAL Surabaya.

"Ini adalah struktur jembatan yang enggak main-main. Pengawasannya harus diperhatikan betul. Makanya ini kami kerjakan di tempatnya PT PAL," kata Basuki.

Proses pengapalan memakan waktu 28-30 hari. Wajar saja butuh waktu lama lantaran kapal harus berlayar menempuh jarak hingga ribuan kilometer.

Pengapalan jembatan ini pun menyabet dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) lantaran pengiriman rangka baja pelengkung tengah secara utuh dan menempuh jarak 3.200 km.

Sesampainya di Papua, konstruksi pembangunan dilakukan. Pada pertengahan September 2018 lalu progres pembangunan jembatan sebenarnya sudah mencapai 99,7% dan ditargetkan rampung akhir September 2018. Kini, Jembatan Holtekamp kebanggaan Jokowi itu siap diresmikan.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

Jembatan Holtekamp merupakan salah satu infrastuktur penting karena menghubungkan daerah Hamadi di Distrik Jayapura Selatan dan daerah Holtekamp di Distrik Muara Tami. Jembatan ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Skow, Distrik Muara Tami yang merupakan perbatasan RI-Papua Nugini.

Memang, untuk membangun jembatan ini butuh dana yang tak sedikit. Berdasarkan catatan detikcom, jembatan ini membutuhkan biaya Rp 1,6 triliun. Pembangunan jembatan ini melibatkan anggaran pemerintah pusat dan daerah.

Lebih lanjut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, jembatan ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan perekonomian setempat. Khususnya untuk mempercepat urusan pengiriman logistik.

Sebelum adanya jembatan itu, dari Jayapura menuju Holtekamp hingga ke perbatasan Skouw membutuhkan waktu hingga dua jam. Dengan adanya Jembatan Holtekamp waktu tempuh dua titik ini bisa dipersingkat jadi sekitar 30-45 menit.

"Keberlanjutan kota Jayapura tergantung expand area jembatan ini yang menyambungkan Holtekamp. Tadinya muter bisa berjam-jam perjalanan. Ini bentuk pengembangan kota Jayapura ke arah timur. Ini jadi faktor strategis karena berdampingan dengan Papua Nugini," kata Basuki di Jayapura, Papua, Sabtu (17/3/2018).

Kawasan jembatan Holtekamp juga punya potensi untuk pengembangan pariwisata. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah wisata olah raga ski air.

"Banyak potensi yang bisa dikembangkan di sini. Jembatan ini juga bisa buat sehari-hari untuk membawa kebutuhan barang. jadi harga juga bisa ditekan," ujarnya.

Hide Ads