"Kalau dihitung-hitung kayaknya pengeluaran gue makin lama makin besar. Gue harus biayain orang tua, adik gue dan gue juga udah punya cicilan KPR dan mau persiapan lahiran juga," ujar Lina (32) membuka percakapannya dengan detikcom, ditulis Selasa (29/10/2019).
ina merupakan seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan logistik di bilangan Jakarta Selatan. Memang, jabatannya sudah di level manajer penghasilan yang dia kantongi per bulan juga sudah melewati double digit yakni di kisaran Rp 14 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merupakan tulang punggung di keluarganya. Setiap bulan dia juga harus membiayai hidup orang tua yang tak punya pensiun dan adik-adiknya.
"Bukannya perhitungan sih ya, tapi gimana emang kondisinya gue udah masuk ke generasi sandwich, orang yang kehimpit dua beban. Ya masa gue jadi anak durhaka?" canda dia.
Selain Lina, Dion (29) juga merasakan sulitnya menjadi generasi yang menanggung beban diri dan orang tuanya.
Dia harus membiayai orang tua dan satu kakaknya yang tidak bekerja. Padahal dia saat ini sedang merencanakan pernikahan dengan sang pujaan hati.
"Ya tapi harus gimana, mereka kan keluarga gue juga. Tapi gue juga sebenarnya punya rencana hidup ke depan kan, gue harus nabung ini itu, tapi rasanya nggak terkumpul-kumpul," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menjelaskan generasi sandwich adalah sekelompok orang yang mengalami masa-masa berat karena harus menanggung kebutuhan hidup tidak hanya dirinya, anak-anaknya hingga kebutuhan orang tua yang sudah memasuki masa pensiun tetapi tidak punya penghasilan lagi.
"Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru di masyarakat kita, karena memang sistem kekerabatan ataupun kekeluargaan di Indonesia banyak yang berpegang pada konsep jika anak baru mandiri dan lepas dari tanggung jawab setelah menikah," kata Andy saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2019).
Dia menjelaskan, selain itu ada pula orang tua yang sudah memasuki masa pensiun maka ia adalah tanggung jawab anaknya. "Bahkan tidak jarang kita temui dalam satu rumah ada tiga generasi keluarga yang hidup bersama dengan sistem tersebut," jelas dia.
Menurut Andy, hal tersebut tidak salah. Apalagi, jika merujuk pada ajaran agama bahwa anak harus berbakti dan membahagiakan orang tua. Namun, akan menjadi kurang tepat apabila kemudian diartikan jika orang tua yang sudah tidak berpenghasilan bebas untuk me
(kil/zlf)