Sebelumnya, jalur Ciranjang-Cipatat ditutup pada 2012 lalu. Alasannya, karena permasalahan teknis prasarana yang dianggap tak laik operasi. Wacana untuk mereaktivasi jalur ini baru terealisasi di pertengahan 2019.
Kepala Seksi Lalu Lintas, Sarana dan Keselamatan dari Balai Teknik Perkeretapian (BTP), Bernandi Armisetyo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan badan jalan, jembatan dan drainase.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernandi mengatakan, tak ada pembebasan lahan yang dilakukan oleh BTP untuk mereaktivasi jalur sepanjang 15 KM ini. Pasalnya, jalur tersebut adalah lintasan mati, sehingga BTP hanya memperbaiki jalur mati yang sudah ada sebelumnya.
"Sekarang dibangun lebih stabil karena R33, sebelumnya badan jalan kurang bagus. Kita perbaiki badan jalannya dan menambah keamanannya," katanya.
Suara deru mesin buldoser meratakan batu split mengiringi aktivitas warga Kampung Halte, Desa dan Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak dua bulan terakhir.
Para pekerja berompi jingga tampak sibuk hilir mudik di sekitar area proyek reaktivasi Stasiun Kereta Cipatat, yang 'tertidur' sejak 2012 lalu. Pasalnya, kereta api Cianjuran Padalarang - Cianjur tak lagi beroperasi.
Reaktivasi jalur ini ini, disambut positif oleh warga yang berada di sekitar Stasiun Cipatat. Salah satunya, Ai Suprihatin (45), warga yang memiliki warung di depan stasiun Cipatat.
"Tentu saja kami bahagia, semoga bisa ramai kembali. Warga juga bisa lebih mudah kalau berangkat, apalagi buat yang jualan," kata Ai saat ditemui detikcom, Selasa (29/10/2019).
Pantauan detikcom, bangunan Stasiun Cipatat dibongkar di bagian dalamnya. Bangunan yang tak lagi digunakan selama tujuh tahun itu masih tampak terawat. "Kepala stasiunnya suka datang ke sini, ada juga yang suka beres-beres di sini," katanya.
(eds/eds)