Cek Fakta Data Sawah, Mentan Syahrul Bakal Sambangi Menteri ATR

Cek Fakta Data Sawah, Mentan Syahrul Bakal Sambangi Menteri ATR

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 29 Okt 2019 18:15 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akan menemui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil lusa, tepatnya Kamis, 31 Oktober 2019. Pertemuannya ini direncanakan untuk membahas penyempurnaan data luas lahan baku sawah di Indonesia.

Syahrul mengungkapkan, pertemuannya lusa nanti bertujuan untuk menyatukan pemahaman dalam memberi definisi lahan baku sawah. Menurut pihaknya sendiri, lahan tetap harus dicatat sebagai sawah meski sudah tak lagi menanam padi.

"Saya hari Kamis, lusa ya, akan ketemu dengan Menteri ATR. Saya akan datangi Menteri ATR untuk duduk sama-sama, lebih banyak mungkin definisi yang mereka pakai seperti apa melihat lahan baku sawah, dan seperti apa Kementan dan staf pertanian punya definisi untuk mengukur lahan pertanian yang ada, khususnya sawah itu," terang Syahrul usai menemui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, teknologi yang digunakan dalam pemetaan lahan baku sawah di Indonesia memiliki beberapa kekeliruan sehingga harus disempurnakan.

"Nah kalau ini sudah kita temukan, seperti tadi contohnya di kita walaupun tanamannya sudah tidak padi, sudah tembakau, itu tidak boleh dicatat sebagai bukan sawah. Demikian pencitraan-pencitraan satelit yang ada. Lahan baku harus kita gunakan sebagai lahan baku sawah. Bisa saja nanti di kemudian hari itu akan kembali sebagai sawah padi. Kalau kita hilangkan sekarang yang bersoal nanti para petani itu. Pasti ada bias, oleh karena itu kalau ada margin error 1-2% kita selesaikan di lapangan," jelas dia.


Selain ke Menterian ATR/BPN, Syahrul juga berencana menyambangi Kementerian Perdagangan (Kemendag), untuk menemui Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Pertemuan yang akan diwacanakan ini juga membahas penyatuan data pangan nasional.

"Saya juga akan ke Kemendag, menemui Pak Mendag, ini penting sekali. Kalau nggak satu, melihat basic data yang ada bagaimana kita bisa melihat evaluasi? Karena data yang jelek itu pasti menghasilkan sesuatu yang pasti jelek," imbuh dia.


(dna/dna)

Hide Ads