Erick Thohir: Direksi BUMN Mesti Siap Dicopot

Erick Thohir: Direksi BUMN Mesti Siap Dicopot

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 29 Okt 2019 22:53 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Pradita Utama
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir punya beberapa program prioritas yakni penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga mendorong pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, dalam masa jabatannya Erick ingin memperbaiki tata kelola perusahaan BUMN.

"KPI (key performance indicator) bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

"Selain pembenahan ke dalam yang tadi ini, kita kelola aset Rp 8.500 triliun tetapi kalau manajemennya tidak good corporate governance, dengan ada isu-isu sekarang korupsi macam-macam, bagaimana citra dan kepercayaan publik bisa tidak bagus. Kalau itu tidak bagus siapa yang mau berpartner dengan kita," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Erick mengatakan perbaikan tata kelola ini merupakan bagian dari bersih-bersih BUMN. Dia menekankan baik dirinya sebagai Menteri BUMN, Wakil Menteri (Wamen), maupun direksi BUMN harus siap dicopot

"Ini bagian kenapa kemarin kan teman-teman media tulis bersih-bersih. Bersih-bersih bukan berarti mengganti, selama memang kita bisa improve kenapa harus diganti. Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak Wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," bebernya.

Kembali soal program prioritas, Erick menuturkan, salah satunya akan mempercepat pembangunan kereta cepat. Di antaranya dengan menyelesaikan masalah pipa Pertamina dan SUTET PLN yang berada di jalur kereta cepat.

"Yang saya kejar itu dulu kan ada perpindahan pipa ada perpindahan SUTET itu kita coba push," terang Erick.




(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads