KAI Ingin Jadi Operator Kereta di Kamboja

Laporan dari Bangkok

KAI Ingin Jadi Operator Kereta di Kamboja

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 30 Okt 2019 11:38 WIB
Foto: Pradita Utama
Bangkok - PT KAI (Persero) tak ingin hanya mengoperasikan kereta api di Indonesia. BUMN ini ingin terus ekspansi ke sejumlah negara ASEAN, salah satunya Kamboja.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menilai, saat ini Indonesia dengan pelayanan kereta apinya, bisa menjadi yang terdepan di ASEAN. Bahkan, jika dilihat dari jumlah penumpang yang dilayani merupakan yang terbanyak di ASEAN.

Dengan modal itu KAI juga berkolaborasi dengan BUMN lainnya seperti PT INKA (Persero) dan PT Len Industri untuk menawarkan pengoperasian kereta api di berbagai negara lain, salah satunya Kamboja. Apalagi, Kamboja cukup terbuka dalam mengundang operator kereta api dari negara lain untuk masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah ini spirit ini mudah-mudahan bisa diterima karena saya tadi melihat presentasi Kamboja. Kamboja meng-invite siapa saja yang mau, untuk melakukan operasional di sana, mereaktivasi jalur-jalur mati di sana. Nah itu potensi-potensi itu ada di kita semua," kata Edi dalam kegiatan ARCEO ke-41 di Centara Grand Central Plaza Ladprao, Bangkok, Thailand, Selasa (29/10/2019).

Edi menjelaskan, pelaksanaan ARCRO ke-41 di Bangkok ini membuka peluang bagi KAI untuk menyasar pasar-pasar perkeretapian di ASEAN. KAI, kata Edi, memiliki modal pengalaman untuk bisa masuk ke pasar tersebut.


"Ini peluangnya 8 negara ini sedang mengembangkan sistem perkeretapian, sehingga peluangnya besar sekali untuk KAI bisa masuk," katanya.

Untuk itu, tambah Edi, pihaknya bakal melakukan penjajakan dengan Kamboja untuk bisa masuk dan mengoperasikan kereta di sana.

"Kamboja tadi meng-invite siapa yang bisa jadi operator. Lah operatornya kan KAI bisa. Ini baru saya hubungi dirutnya, nanti pendekatan, lalu penjajakan. Itu untuk operator. Jadi ini peluangnya luar biasa banyak," tuturnya.




(fdl/ang)

Hide Ads