Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, hal pertama yang disampaikan dirinya dalam pertemuan tersebut ialah menjaring potensi penumpang dari kalangan milenial.
"Karena ternyata jumlah milenial itu cukup signifikan. Yang kedua milenial hobinya traveling, senang selfie, kemudian senang juga enjoy food. Oleh sebab itu milenial itu pada kesempatan ini kita tunjukkan ke mereka bahwa ini adalah salah satu segmen yang barangkali kita ASEAN juga merasakan," jelasnya di lokasi, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Edi, KAI juga ikut memamerkan pabrik kereta yang dimiliki PT INKA (Persero) hingga sistem persinyalan dari PT Len Industri yang telah banyak digunakan sektor kereta api di banyak negara.
"Kita memberikan informasi bahwa kereta api di Indonesia, pabrik kereta api juga sudah kita pakai, itu kita ekspose produksi INKA. Bukan cuma luarnya saja, tapi interiornya juga kita perlihatkan," jelasnya.
Baca juga: KAI Ingin Jadi Operator Kereta di Kamboja |
"Lalu yang kedua saya juga promote LEN. LEN ini soal signaling yang sekarang sudah digunakan baik di Bandara Soekarno-Hatta, bahkan Singapura juga sudah gunakan fasilitas LEN," sambungnya.
Terakhir, Edi menambahkan, dirinya juga memamerkan langkah perseroan dalam menghidupkan kembali atau mereaktivasi jalur-jalur kereta yang sudah mati.
"Itu salah satu filmnya, progres reaktivasi yang kita lakukan sudah hampir selesai, khususnya Cibatu-Garut," tuturnya.
![]() |
(fdl/ang)