Digenjotnya pembangunan infrastruktur itu dinilai memberi dampak besar terhadap industri properti. Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik mengatakan, pada umumnya developer akan menjual propertinya dengan harga tinggi jika banyaknya ketersediaan infrastruktur di sekitar lokasinya.
"Saya rasa dengan terbangunnya seluruh infrastruktur, bukan hanya di tahun 2020 dan mungkin 2021, kalau target dari pemerintah banyak sekali infrastruktur yang akan terbangun. Jangan sampai ketinggalan. Karena biasanya properti itu kalau infrastruktur terbangun, harganya melejit tinggi," terang Maria dalam Festival Properti Indonesia di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kita berinvestasi di properti sebenarnya itu akan mengubah habit kita. Habitnya apa? Karena kita terpaksa akan saving," kata Maria.
Baca juga: Cari Rumah DP Rp 0? Datang Saja ke FPI |
Ia menuturkan, jika seseorang punya pendapatan namun tak memiliki keharusan untuk membayar sesuatu, ia cenderung akan menghabiskan uangnya untuk berbagai hal.
Bahkan, jika seseorang beralasan ketika mau berinvestasi properti, dengan menunggu-nunggu THR dari perusahaan, atau bonus tahunan justru niat itu akan susah diwujudkan. Pasalnya, di kala ia memiliki bonus pendapatan besar justru cenderung menimbulkan sikap konsumtif.
"Ada beberapa karyawan perusahaan yang kadang-kadang menunggu bonus, menunggu THR. Ini kan beda waktunya nggak banyak nih. Biasanya cenderung masyarakat itu melihat 'wah sebentar lagi kan dapat uang THR'. Mungkin ada kecenderungan untuk lebih konsumtif," tandasnya.
Maka dari itu, Maria menyarankan agar masyarakat Indonesia mulai berinvestasi di properti saat ini dengan memanfaatkan sejumlah penawaran menarik.
"Jadi mulailah melakukan move, mengeluarkan dompet untuk down payment atau booking. Bookingnya bahkan ada yang cuma Rp 2-5 juta, jadi manfaatkanlah itu," tandas Maria.
(fdl/fdl)