Para investor asing pun mulai melirik rencana pemerintah membangun ibu kota baru. Salah satunya dari Malaysia
"Investor yang berinisiatif tapi mereka nggak bicara secara spesifik. Jadi mereka mau berpartisipasi untuk semua sektor misal SDA (Sumber Daya Air), untuk jalan, untuk cipta karya, Ada beberapa [investor asing], yang pasti negara tetangga kita masuk, Malaysia," tutur Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterlibatan investor, termasuk asing, memang dibuka karena pemerintah menggenjot investasi swasta di ibu kota baru. Langkah ini juga untuk menyiasati terbatasnya dana pada APBN.
"Kalau di sektor PUPR hampir semua ditawarkan yang ibu kota. Baik jalan non-tol, tol, perumahan, building juga akan menjadi tanggung jawab kita itu semuanya nanti akan ditawarkan karena APBN memang sedikit," terang Eko.
Dia menambahkan tahapan lelang dan pembangunan ibu kota baru ini tidak jauh berbeda dengan proyek pada umumnya.
"IKN atau non IKN sama. Pertama itu adalah perencanaan, kemudian penyiapan, seksi, dan konstruksi. Tahapnnya seperti itu," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR memaparkan sejumlah infrastruktur dasar yang akan dibangun di ibu kota baru negara Republik Indonesia yang rencananya dibangun di Kalimantan Timur. Infrastruktur tersebut di mencakup kebutuhan air dasar, jalan, jembatan, jalur kereta hingga jalur sepeda dan pemukiman.
Untuk sektor jalan dan jembatan akan dibangun jalan tol lingkar sepanjang 57 km untuk sekitar 4.000 Ha wilayah ibu kota. Kemudian ada pula jalan non tol nasional 71 km di kawasan inti pusat pemerintahan, 629 km jalan di kawasan ibu kota negara, dan 198 km jalan di perbatasan ibu kota atau perluasan ibu kota.
Untuk kebutuhan air dasar dengan asumsi jumlah penduduk 2 juta orang, diperlukan ketersediaan air baku dengan kapasitas 6,9 m3/detik untuk mencukupi kebutuhan 300 liter/hari/orang. Kemudian diperlukan juga manajemen banjir, drainase, serta infrastruktur energi seperti PLTA dan gas.
Artikel asli berita ini dapat dilihat pada CNBC Indonesia berjudul Malaysia Mulai Curi-Curi Pandang, Incar Proyek Ibu Kota Baru
(hns/dna)