Ia menuturkan saat ini Pindad sudah bisa memproduksi peluru. Namun, sambung dia, sebagian bahan bakunya masih impor.
"Mungkin yang kita kembangkan itu peluru, kita memerlukan dengan jumlah yang banyak, tapi sebagian komponen tertentu, intinya masih impor," kata Suharso saat mengunjungi Pindad, Kota Bandung, Jumat (8/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ke Pindad, Kepala Bappenas Jajal 'Komodo' |
Ia mengaku pihaknya juga mendorong perusahaan pelat merah itu bisa mengembangkan teknologi propelan (bahan mesiu). Sehingga, ke depan bisa memproduksi peluru sendiri.
"Termasuk propelan, itu usianya ribuan tahun teknologinya, harusnya kita sudah bisa," PPP.
"Jadi kerja sama juga dengan BUMN strategis, antara Dahana dan Pindad jadi penting, termasuk dalam persenjataan," menambahkan.
Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan menyuntik modal untuk pengembangan produksi Pindad. Sejauh ini pembiayaan produksi Pindad melalui kredit ekspor, pinjaman dalam negeri, dan APBN.
"Kita lihat kalau memang peluru kapasitas dari pindad bisa dinaikan dengan penyuntik dana kita siapkan itu. Jumlahnya jangan dulu," ujar Suharso.
(mud/hns)