"(Bisa kurang Rp 12.000) Bisa," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meresmikan pengecoran jembatan di Jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin (11/11/2019).
Budi menjelaskan, jelang operasi LRT Jabodebek 2021 pihaknya akan melakukan perhitungan. Di mana, perhitungan itu menimbang operasi, penumpang dan lainnya yang nanti berpengaruh pada harga tiket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kita akan melakukan justifikasi jelang operasional. Bisa juga asumsi jumlah penumpang, atau kalau ada cost tertentu atau malah sebaiknya ada pendapatan besar sehingga bisa diturunkan nanti kita lihat justifikasi akhir operasional," paparnya.
Budi Karya pernah menjelaskan tarif LRT Jabodebek nantinya berlaku flat alias jauh dekat sama harganya. Jauh dekat, tarif LRT Jabodebek akan dipatok sebesar Rp 12.000 per orang untuk sekali naik mulai dari Cibubur ke Dukuh Atas. Tarif tersebut sudah disubsidi.
"Perkiraannya (tarif LRT Jabodebek) Rp 12.000. Itu sudah subsidi ya, untuk Cibubur sampai Dukuh Atas," ungkap Budi Karya, di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).
Sebenarnya, kalau tidak disubsidi tarif LRT Jabodebek bisa mencapai Rp 25.000 sekali naik. Namun, dia mengatakan itu hanya hitungan sementara, perubahan tarif bisa saja terjadi.
"Kalau itu komersialnya bisa Rp 25.000. Bisa aja (berubah), tapi sementara itu," ungkap Budi Karya.
(eds/eds)