Pemda Buru Cari Investor Bikin Resort Pinggir Pantai

Pemda Buru Cari Investor Bikin Resort Pinggir Pantai

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2019 16:20 WIB
Foto: Hafiz/20detik
Jakarta - Wilayah perbatasan kerap dianggap sebagai wajah atau Indonesia seutuhnya. Hal ini perlu segera diantisipasi oleh Pemerintah agar garda terdepan tanah air pun tidak dipandang sebelah mata oleh negara tetangga dan lainnya.

Indonesia merupakan negara kepulauan, banyak pulau terluar yang sangat dekat jaraknya dengan negara tetangga. Seperti Pulau Buru salah yang berada di Kabupaten Tanjung Balai Karimun (TBK), Provinsi Kepri. Pulau Buru sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia.

Meski berada di perbatasan, Pulau Buru memiliki potensi investasi yang menjanjikan khususnya di sektor pariwisata. Ada beberapa destinasi wisata yang jika dilengkapi berbagai fasilitas menjadi pusat baru pengumpul devisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Camat Pulau Buru, Helmi mengatakan beberapa wisata yang sudah ada dan bisa dikembangkan oleh para investor adalah sektor religi, pantai, hingga pemandian air panas.

"Kita mau adanya investor masuk ke sini. Mengembangkan resort dan hotel," kata Helmi beberapa waktu lalu kepada detikcom, Selasa (12/10/2019).

Helmi mengungkapkan, Pemerintah Daerah (Pemda) belum mampu berjualan potensi investasi yang berada di Pulau Buru. Sehingga membutuhkan uluran tangan Pusat dalam mempromosikan potensi tersebut.


Sampai saat ini, kata Helmi beberapa infrastruktur dasar penunjang kegiatan investasi di Pulau Buru sudah terpenuhi seperti jalan dan listrik. Tugas yang tengah dikerjakan oleh Pemda setempat hingga saat ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Tujuannya, agar masyarakat setempat bisa terserap sebagai tenaga kerja dan mampu mengerti kondisi perubahan ketika sudah adanya resort dan hotel. Menurut dia, pernah ada salah satu investor luar negeri yang berminat membangun hotel namun karena budaya berpakaian si bule yang terlalu terbuka belum bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat sekitar.

"Kita harus pacu transportasi, SDM, karena pernah ada bule, investor, tapi masyarakat kaget karena mereka pakai pakaian pantai," jelasnya.

Dengan kejadian tersebut, Helmi mengaku meminta bantuan Pemerintah Pusat dalam mempromosikan potensi investasi di pulau perbatasan ini. Bersamaan itu, pihaknya menggalakkan program pengembangan SDM.

"Kalau hanya mengandalkan pariwisata turis lokal sangat sulit sekali. Sekarang (di sini) sudah tidak ada nilai plus, kalau dulu orang dengar Batam pasti murah. Kalau orang sana datang ke Karimun bilangnya ke Indonesia, sehingga kami menjadi wajah Indonesia," ungkap dia.

detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!




(hek/fdl)

Hide Ads