Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan masih konsultasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan masalah Jiwasraya. Terlebih, lanjut pria yang disapa Tiko ini, Jiwasraya menanggung kerugian besar.
"Itu masih proses. Jadi saya masih pelajari lagi karena angka-angkanya masih kaji terus. Kita melihat opsi-opsinya tapi kita dalam melaksanakan ini kita koordinasi dengan Kemenkeu dan OJK karena sizenya besar, dan memang satu kerugian terakumulasi selama bertahun tahun," kata Tiko di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (12/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk menyokong kinerja Jiwasraya telah dibentuk anak usaha PT Jiwasraya Putra. Perusahaan ini untuk menopang akses penjualan produk asuransi.
"Ini kita create sinergi BUMN untuk akses menjual distribusi asuransi di beberapa BUMN besar seperti BTN, Pegadaian. Nanti bisnisnya terpisah dari Jiwasraya yang eksisting," kata Tiko.
Tiko menambahkan sebanyak 8 perusahaan asing berminat menyuntik modal ke anak usaha Jiwasraya tersebut. Namun, Tiko mengaku tak ingat investor-investor tersebut. Ia juga belum bisa memaparkan berapa dana yang masuk ke Jiwasraya Putra.
"Belum tau karena masih due diligence," tutur mantan Dirut Bank Mandiri itu.
(hns/hns)