Ketua Komisi XI Dito Ganinduto menyebutkan anggaran pengeluaran BI untuk 2020 sebesar Rp 11,45 triliun atau naik 15,6% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya.
"Untuk anggaran penerimaan BI tahun 2020 disetujui sebesar Rp 33,15 triliun naik 22,1%," kata Dito di Komisi XI, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: OJK Buka Suara Soal Bank Muamalat |
Dia menjelaskan untuk pengeluaran termasuk anggaran gaji pegawai sebesar Rp 3,7 triliun atau naik dari sebelumnya Rp 3,5 triliun.
"Panja penerimaan dan panja pengeluaran ATBI 2020 setuju ya," ujar Dito.
Menanggapi hal tersebut Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut jika masukan dari DPR merupakan salah satu hal penting dalam anggaran BI. "Kita melaksanakan tugas tetapi juga bersama-sama memajukan ekonomi kita," imbuh dia.
Sebelumnya penerimaan bank sentral yang berasal dari operasional kegiatan pendukung mencapai Rp 10 miliar per September 2019, baru 27% dari target ATBI 2019 yang mencapai Rp 36 miliar. Sementara penerimaan administrasi sebesar Rp 34 miliar, baru 39% dari target ATBI 2019 sebesar Rp 87 miliar.
Sementara untuk pengeluaran, hingga akhir September 2019 ini mencapai Rp 5,97 triliun, sudah 60,37% dari target ATBI 2019 yang mencapai Rp 9,9 triliun.
Secara rinci, gaji dan penghasilan mencapai Rp 2,24 triliun, manajemen SDM mencapai Rp 1,04 triliun, logistik Rp 868 miliar, dan kegiatan operasional pendukung mencapai Rp 685 miliar.
Selain itu, pengeluaran untuk program sosial BI dan pemberdayaan UMKM mencapai Rp 286 miliar dan pajak Rp 670 miliar. Sehingga per September 2019 ini surplus operasional BI mencapai Rp 24,84 triliun. Angka ini melampaui target tahun ini yang hanya surplus Rp 17,24 triliun.
(kil/dna)