"Pada Oktober 2019 total nilai ekspor US$ 14,93 miliar dolar, naik 5,92%. Tapi kalau year on year (yoy) turun 6,13%," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Ia mengatakan sepanjang September-Oktober 2019, harga komoditas terpantau berfluktuasi. Ada beberapa komoditas non migas yang alami peningkatan harga yang pengaruhi nilai ekspor-impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga ICP September 2019 sebesar US$ 60,84 per barel. Pada Oktober US$ 59,82 per barel. Artinya turun. Ada beberapa komoditas non migas yang mengalami peningkatan, misalnya harga coklat batu bara minyak sawit yang pada pergerakan bulanan mulai membaik," jelasnya.
Beberapa komoditas ekspor yang mengalami penurunan di antaranya ialah komoditas pertanian. Sementara industri pengolahan naik 4,56%.
"Kalau kita lihat menurut sektor untuk pertanian month to month mengalami penurunan 4,46%. Ekspor industri pengolahan bulan ini meningkat 4,56% meskipun yoy turun 2,40%" tuturnya.
(fdl/fdl)