Angka tersebut berasal dari ekspor Oktober yang sebesar US$ 14,93 miliar dan impor US$ 14,77 miliar. Ini berarti neraca dagang Indonesia kembali positif setelah tiga bulan terakhir tercatat negatif.
Dengan demikian, neraca perdagangan Januari-Oktober 2019 tercatat masih mengalami defisit US$ 1,79 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Naik 5,92%, Ekspor Oktober 2019 US$ 14,9 M |
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan impor pada Oktober 2019 turun cukup tajam. Nilai impor Indonesia naik 3,57% secara month to month (mtm) tapi jika dibandingkan setahun yang lalu, impor turun cukup tajam mencapai 16,39%.
"Dilihat secara bulanan impor Indonesia menurut penggunaan barang mengalami kenaikan," kata Suhariyanto.
Berikut data neraca perdagangan RI selama 2019
- Januari: defisit US$ 1,16 miliar
- Februari: surplus US$ 330 juta
- Maret: surplus US$ 540 juta
- April: defisit US$ 2,5 miliar
- Mei: surplus US$ 210 juta
- Juni: surplus US$ 200 juta
- Juli: defisit US$ 60 juta
- Agustus: surplus US$ 85 juta
- September: defisit US$ 160 juta
- Oktober: surplus US$ 161,3 juta
Baca juga: Impor Oktober Turun Tajam Jadi US$ 14,77 M |
(eds/fdl)