Sejumlah Menteri turut mendampingi seperti Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.
Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia dalam pidatonya. Para CEO kemudian menggunakan alat penerjemah untuk mendengarkan dan mengetahui pidato Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya, Jokowi membahas tentang potensi resesi ekonomi global, pembangunan infrastruktur, ekonomi digital sampai 'rayuan' kepada pengusaha ASEAN dan Korsel agar menanamkan investasi di Indonesia.
Hal ini karena Indonesia saat ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan, penguatan ekonomi menggunakan teknologi sampai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Terkait infrastruktur, Jokowi mengatakan Indonesia saat ini sedang gencar membangun infrastruktur demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Tahun depan Indonesia akan menggelar Forum Infrastruktur dan konektivitas di Kawasan Indo-Pasifik. Saya undang semua pelaku usaha untuk hadir merebut peluang investasi infrastruktur dan konektivitas di Indonesia dan juga Kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Bexco II, Busan, Korea Selatan, Senin (25/11/2019).
(kil/hns)