Menhub Sebut Avtur Mahal, Pertamina: Sudah Cukup Kompetitif

Menhub Sebut Avtur Mahal, Pertamina: Sudah Cukup Kompetitif

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 26 Nov 2019 12:53 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - PT Pertamina (Persero) merespons Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyatakan bahwa mahalnya avtur membuat harga tiket mahal. Itu membuat beberapa rute penerbangan ditutup karena sepinya penerbangan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa harga avtur Pertamina sudah kompetitif dibandingkan avtur yang diproduksi negara lain.

"Mengenai harga, kita, kalau dari angka yang ada, hari ini kita sediakan avtur untuk airline Indonesia di airport luar negeri. Jadi kita punya perbandingan harga, bagaimana antara harga di Indonesia dengan kilang luar. Dari gambaran itu, kita yakini harga avtur Pertamina sudah cukup kompetitif," kata dia di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa harga avtur yang dijual Pertamina mengikuti aturan yang berlaku dari pemerintah.


"Tiap dua pekan (dievaluasi) dan ada formulanya. Harga avtur, BBM dan solar. Itu pakai formula yang ditetapkan pemerintah. Kita ikuti aturan saja," sebutnya.

Namun pihaknya menyadari bahwa cukup menantang untuk membuat harga avtur di Indonesia timur lebih kompetitif. Hal itu tergantung keandalan infrastruktur di sana.

"Kami sadari di Indonesia timur infrastrukturnya sulit, dibandingkan negara tetangga yang nggak ada pulau terluar. Jadi kami loading unloadingnya berkali-kali," terangnya.

Dia mencontohkan, misalnya avtur dipasok dari Cilacap harus dibawa menggunakan kapal menuju ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) besar. Selanjutnya dikirim lagi menggunakan truk ke pelabuhan kecil untuk diangkut menggunakan kapal.



"Lalu pakai truck lagi baru sampai ke airport kecil. Jadi kita harus bangun infrastruktur untuk bisa menekan cost itu," tambahnya.

Budi Karya sebelumnya menyatakan harga avtur jadi biang kerok melonjaknya harga tiket pesawat. Bahkan, dirinya menyatakan bahwa hal tersebut memicu beberapa rute penerbangan ditutup.

Hal itu disampaikannya saat memaparkan permasalahan dunia penerbangan Indonesia kepada Komisi V DPR.

"Salah satu masalah penerbangan adalah badan usaha angkutan udara negara mulai memberhentikan operasi beberapa rute penerbangan. Ini akar masalahnya adalah tingginya harga avtur, harga tiket jadi mahal," ungkap Budi Karya di ruang rapat V DPR, Jakarta, Senin (25/11/2019).


(toy/zlf)

Hide Ads