Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, untuk memperbesar porsi pekerjaan bukan perkara mudah. Sebab, hal itu menyangkut pihak lain yakni pemberi pinjaman.
"Pak Basuki (Menteri PUPR) sudah menyampaikan beliau sangat dorong kontraktor Cina menyelesaikan tugasnya, kalau mereka nggak bisa menyelesaikan tugasnya, kontraktor Indonesia yang ambil alih. Proses itu kan tidak mudah karena melibatkan pinjaman luar negeri, tapi kalau dari sisi BUMN-BUMN yang jadi kontraktornya dari proyek pemerintah mereka sangat siap membantu," paparnya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, kontraktor China sudah mau untuk memperkecil porsi pekerjaan di Tol Cisumdawu. Kembali, ia menuturkan agar porsi Indonesia meningkat mesti mendapat persetujuan dari pemberi pinjaman.
"Kontraktornya mau, tinggal lender, pemerintah China-nya, pemberi pinjamannya mereka minta approval ke sana mudah-mudahan cepet dilakukan," ujarnya.
Danang sendiri belum bisa membeberkan kapan porsi pekerjaan Indonesia meningkat di Tol Cisumdawu. Yang pasti, pemerintah telah memprosesnya sejak dua bulan lalu.
Tambahnya, jika terealisasi maka porsi pekerjaan Indonesia di tol ini menjadi sekitar 60% dari sebelumnya sekitar 30%.
"Belum tahu (kapan), proses sudah berjalan mulai Pak Menteri ke sana dua bulan lalu, kita tunggu saja temen-temen Kementerian Keuangan untuk proses persetujuan dari pemberi pinjaman, tapi kalau kontraktor Cina nya mereka sudah mau mengganti dari porsi mereka 70:30, kontraktor China 70% kontraktor Indonesia 30% menjadi 60:40," ujarnya.
(dna/dna)