Ditemui usai rapat, Silmy mengatakan pertemuannya membahas banyak hal mengenai Krakatau Steel. Mulai dari update bisnisnya hingga restrukturasi utang perusahaannya.
Salah satu yang dibahas adalah wacana melibatkan PT Perusahaan Pengelola Aset dalam restrukturisasi utang BUMN penghasil baja ini. PT PPA sendiri merupakan perusahaan pelat merah yang mengurusi perusahaan-perusahaan BUMN yang 'sakit' keuangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal skema perlibatan PPA sendiri, Silmy masih enggan menyebutkan seperti apa. Dia dan kementerian masih mendiskusikan soal skema perlibatan PPA yang tepat.
"Masih diskusi awal, rencana skema ada beberapa. Tapi keterlibatannya apa? Kita belum tentukan, masih bicarakan antara kami dan kementerian," ucap Silmy.
"Minggu depan Pak Budi (Wamen BUMN) undang PPA juga rapat sama kita," lanjutnya.
Silmy menambahkan perusahaannya menjadi salah satu perhatian Menteri BUMN Erick Thohir. Untuk itu pihaknya akan sering dipanggil kementerian untuk melaporkan kinerja terakhir perusahaan secara rutin.
"Kita akan membahas tiap minggu, Krakatau Steel adalah salah satu KPI-nya Pak Menteri, tentunya kita merespon dengan satu inisiatif koordinasi agar permasalahan yang ada kaitan dengan bagaimana restrukturisasi, transformasi kita update," ucap Silmy.
Opsi Skema Perlibatan PPA
Soal skema perlibatan PPA sendiri menurut Silmy sampai saat ini masih didiskusikan. Meski begitu dia menyebutkan beberapa opsi skema hasil pembicaraannya dengan Budi Gunadi.
Opsi pertama, Silmy menjelaskan bisa saja PPA masuk sebagai investor strategis menyuntik dana untuk membantu restrukturasi utang Krakatau Steel. Selanjutnya, PPA pun bisa saja menarik anak perusahaan Krakatau Steel untuk diperbaiki dan dioptimalkan kinerjanya.
"PPA bukan hanya konteks mengurusi hal-hal yang memang tidak optimal tetapi bisa juga menjadi semacam bagian daripada investor strategis misalnya. Atau mungkin ada anak perusahaan kita yang mungkin bisa diperbaiki," papar Silmy.
"Masih terlalu dini tapi muncul ide-ide itu," lanjutnya.
(dna/dna)