"Hutama Karya akan mengembangkan value capture dan value creation dari Tol Pekanbaru-Dumai. Value capture dengan memanfaatkan kesempatan bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang mendukung pembiayaan pembangunan JTTS selanjutnya dan value creation untuk melaksanakan pengusahaan JTTS agar menghasilkan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat/pengguna JTTS," kata Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan dalam keterangan tertulis, Jumat (29/10/2019).
Fauzan menjelaskan, setelah tol itu jadi nantinya Hutama Karya akan mengembangkan kawasan industri, residensial, pariwisata, dan mix-use area. Dengan begitu, Hutama Karya akan mendapat keuntungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan itu, diharapkan kehadiran tol tersebut akan memberikan lapangan kerja dan mendorong konektivitas.
"Hadirnya tol Pek-Dum juga akan membuka lapangan kerja dan konektivitas baru di sini. Hutama Karya saat ini masuk ke dalam 3 besar Investor di Riau. Sehingga kami ingin memastikan bahwa investasi yang kami lakukan disini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat di Provinsi Riau," paparnya.
Keberadaan Tol Pekanbaru-Dumai sendiri disambut baik oleh asosiasi pengusaha di mana akan berdampak pada pergerakan ekonomi dan mempermudah arus pergadagan. Terlebih, Dumai akan menjadi pintu masuk bagi 48% pedagang dunia melalui Selat Malaka.
Baca juga: Tol Pekanbaru-Dumai Bisa Dipakai Maret 2020 |
Sebagai informasi, Hutama Karya tengah membangun 469,5 km Jalan Tol Trans Sumatera, dengan 179 km tol yang sudah beroperasi penuh yakni ruas Bakauheni- Terbanggi besar sepanjang 140 km, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km, ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km, dan ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km.
Sedangkan, tol yang sudah terbangun namun belum beroperasi adalah ruas Sigli-Banda Aceh sepanjang 14km, dan ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 87,5km.
(ara/ara)