"Tadi dalam ratas (rapat terbatas) ada perintah baru dari Bapak Presiden. Saya diminta untuk mempersiapkan untuk ekspor beras," kata Syahrul di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Syahrul mengaku, rencana ekspor beras itu mulai dipersiapkan sejak sekarang. Adapun beras yang nantinya akan diekspor berkualitas premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai negara tujuan ekspor, Syahrul mengaku akan melakukan penjajakan ke beberapa negara. Namun dirinya menegaskan belum bisa memberi tahu negara mana yang akan menampung beras nasional.
Yang jelas jumlah yang diekspor di atas 100.000 sampai 500.000 ton.
"Jumlahnya tentu di atas 100.000 ton sampai dengan 500.000 ton saya coba, dan ini harus bisa, kita punya alam bagus, kita punya kemampuan teknologi juga sudah cukup bagus. Oleh karena itu mungkin tinggal perdagangan. Ini pesan yang baik hari ini di akhir tahun, tahun depan Insyaallah kita akan ekspor beras kita," katanya.
Syahrul menambahkan hingga saat ini stok beras nasional aman sampai Maret 2020. Jumlah stok beras sampai saat ini ada sekitar 4,76 juta ton, stok tersebut akan bertambah menjadi 6,75 juta ton seiring ada panen pada di akhir Desember 2019 dan April 2020.
"Kalau begitu yang ingin kami sampaikan, menghadapi Natal dan Tahun Baru Insyaallah semua aman," tutur mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Baca juga: Jokowi Targetkan Indonesia Ekspor Beras 2020 |
(hek/hns)