Ekonomi Penuh Gejolak, JK: Pemerintah Tak Boleh Pesimis

Ekonomi Penuh Gejolak, JK: Pemerintah Tak Boleh Pesimis

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 04 Des 2019 23:15 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom
Jakarta - Ekonomi global sedang dipenuhi ketidakpastian. Keadaan ini sudah berlangsung cukup lama dan telah berimbas ke ekonomi dalam negeri sejumlah negara termasuk Indonesia.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bilang hal ini harus dihadapi dengan optimistis. Dia yakin, segala situasi yang menyebabkan ketidakpastian saat ini segera berakhir dan menuju siklus baru yang lebih baik.

JK bilang, mengurus negara sama seperti mengurus sebuah rumah tangga. Sebuah rumah tangga juga harus diurus dengan optimisme agar bisa tetap dikelola dengan baik meski keadaan sedang sulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kita tidak mungkin hanya duduk termenung di rumah, sedih. Sama juga di perusahaan, kalau dulu banyak libur, mungkin sekarang dikurangi. Tapi penjualan nggak boleh turun, promosi tetap harus tetap jalan," kata JK dalam acara CNBC Indonesia Awards 2019 di The Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

JK meyakini kondisi ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang AS-China akan berakhir dalam 2-3 tahun lagi. Begitu pula dengan sejumlah kondisi lainnya di berbagai negara.

"Ekonomi negara juga begitu. Karena siklus akan jalan terus. Ini mungkin situasi akan selesai 2-3 tahun lagi," tambahnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada para pelaku ekonomi untuk terus optimistis dan tidak pesimis. Meski ekonomi saat-saat ini diproyeksi akan semakin suram, terlebih dengan ditundanya kesepakatan dagang AS-China.

"Pemerintah tidak boleh pesimis. Direktur juga nggak boleh pesimis. Kepala rumah tangga juga. Memang banyak dilema yang kita hadapi, tapi harus dihadapi," kata JK.

"Semua bisa diatasi persoalan itu apabila kita punya pandangan yang luas. Jadi optimisme itu harus pasti," tambahnya.


(eds/hns)

Hide Ads