Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari meminta agar pemerintah menunda kenaikan harga gas. Hal ini agar gas bisa dioptimalkan untuk konsumsi domestik.
"Kalau kita masih defisit bagaimana caranya ekspor? Kalau dilihat dari neraca yang tadi akan lebih bijaksana jika pemerintah menunda kenaikan harga gas sesuai dengan Perpres 40 2016," kata Juwita di komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, penurunan harga gas ini juga bisa menyelamatkan produksi pupuk nasional. "Jadi kita bertahan di situ agar pupuk Indonesia bisa diselamatkan. Karena akan banyak yang kolaps kalau harga bergeser," jelas dia.
Dia mencontohkan kebutuhan gas di Jawa Timur hanya bisa terpenuhi sekitar 50%. Oleh karena itu ia meminta kepada Dirjen Migas untuk mengatasi defisit tersebut dan menjaga ketersediaan pasokan dalam jangka panjang. Defisit ini turut mempengaruhi ketersediaan di berbagai daerah.
"Kemudian dari kebijakan harga, kalau melihat skema yang disampaikan pupuk Indonesia, Indonesia mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan negara lain," jelas dia.
Diharapkan ada penekanan harga dan meningkatkan peluang eksplorasi gas bumi demi memenuhi pasokan dalam negeri.
Baca juga: RI Setop Kirim Gas ke Singapura Mulai 2023 |
(kil/ara)