Penandatanganan kesepakatan antara Pemprov Aceh dengan PT DI oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Dirut PT DI Elfien Goentoro.
Nova mengatakan pemerintah Aceh memang tengah membutuhkan pesawat perintis untuk memperbanyak sarana transportasi udara antar pulau. Mengingat saat ini frekuensi penerbangan udara di Aceh masih minim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku tertarik dengan pesawat Nurtanio (N219) karena memiliki keunggulan yang sesuai dengan geografis Aceh. Mengingat, Aceh memiliki 180 gugusan pulau yang 44 di antaranya berpenghuni.
Dia berbagi sedikit pengalamannya ketika kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Aceh. Jarak tempuh melalui darat dari pusat Kota Banda Aceh bisa mencapai 15 jam. Kondisi itu tentunya membuang banyak waktu dan tenaga.
"Ini menjadi tantangan buat kami untuk menghubungkan antar pulau itu. Kami sangat tahu keunggulan dari pesawat N219 ini. Kami harap bisa membuat konektivitas di Aceh semakin optimal nanti," jelas dia.
Ia menyebut akan memesan empat unit pesawat Nurtanio (N219) yang ditargetkan bisa beroperasi di tahun 2022. Dari kerja sama ini, keuntungan yang didapat juga berupa pengembangan SDM dan pengoperasian angkutan udara Aceh.
"Tentunya dari kerja sama ini kita dapat banyak keuntungan. Tidak hanya dari pengadaan pesawat saja, tapi pengembangan SDM dan pengoperasian angkutan udara juga. Sehingga, kedirgantaraan Aceh juga bisa berkembang nantinya," ujar Nova.
Baca juga: Luhut Ingin PTDI Tak Hanya Bikin Nurtanio |
Dirut PT DI Elfien Goentoro mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan proses sertifikasi untuk pesawat Nurtanio (N219). Proses uji terbang masih berlangsung untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Ia berharap pesawat Nurtanio yang dipesan Pemerintah Aceh nanti bisa dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan konektivitas antar pulau. Sehingga, berdampak pertumbuhan ekonomi Aceh,
"Harapannya pesawat N219 dapat segera dioptimalkan fungsinya oleh Pemerintah Aceh untuk melayani masyarakat Aceh, serta mendorong dan meningkatkan aksesbilitas dan pertumbuhan perekonomian di wilayah Aceh," ujar Elfien.
(mud/hns)