Jakarta - Dana darurat seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak begitu penting. Padahal, sebagai salah satu pilar dalam perencanaan keuangan, dana darurat merupakan sebuah hal yang tak kalah pentingnya dengan pengelolaan cashflow yang baik dan berinvestasi.
Bahkan, dana darurat penting untuk dimiliki bagi siapapun sebelum berinvestasi. Dana darurat berfungsi untuk melindungi diri dari sebuah risiko keuangan karena adanya sebuah kondisi darurat yang bisa datang kapan saja.
Kondisi darurat bukan hanya tentang masuk ke rumah sakit, pergi ke dokter, kecelakaan, dan juga meninggal dunia. Tetapi kondisi darurat termasuk juga diantaranya adalah handphone yang rusak, ban mobil atau motor bocor, dan juga PHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiadaan dana darurat seperti mobil yang tidak memiliki bumper di bagian depan dan belakang. Sehingga, ketika terjadi sebuah tabrakan, yang akan terkena dampaknya adalah body dari mobil tersebut.
Begitupun yang bisa terjadi dengan keuangan anda. Ketiadaan dana darurat bisa memberikan cukup banyak kerugian bagi keuangan anda yang berdampak langsung pada kondisi keuangan. Berikut beberapa kerugian yang bisa terjadi kepada anda bila mengabaikan dana darurat.
Jadi apa saja kerugiannya? Lanjut ke halaman selanjutnya.
Cashflow Berantakan
Hal pertama yang akan terkena dampak langsung ketika seseorang tidak memiliki dana darurat adalah cashflow bulanan. Karena biasanya, yang pertama kali dilirik untuk dapat menutupi sebuah keadaan darurat adalah rekening tabungan sehari-hari.
Anda bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Dengan mengambil sebagian dana dari rekening tabungan sehari-hari untuk menutupi sebuah kondisi darurat, artinya seseorang mengorbankan sebagian dana yang semestinya digunakan untuk bekal mengarungi kehidupan.
Mungkin mengambil sebagian dari budget untuk makan siang, mungkin sebagian dari budget untuk belanja bulanan, mungkin sebagian dari budget untuk jalan-jalan. Sehingga kemudian semuanya tumpang tindih dan kemudian jadi berantakan.
Itulah pentingnya mengapa kita harus membuat pencatatan cash flow bulanan agar tidak berantakan. Kata kunci utama dalam perencanaan keuangan adaah bujeting atau memisahkan dan mengalokasikan keuangan bulanan untuk masing-masing kebutuhan.
Setelah itu baru mencatat pengeluaran harian agar keuangan anda terpantai. Terakhir adalah melakukan perbandingan antara bujet awal tadi dengan realitas pengeluaran bulanan. Kita bisa melihat apakah pengeluaran kita sudah sesuai dengan bujet atau belum.
Dengan menggunakan bantuan tools atau aplikasi akan mempermudah anda melakukan pengaturan cash flow dengan benar. Aplikasi yang kami rekomendasikan bisa diunduh gratis d
di sini.
Selain mencatat anda juga penting untuk berinvestasi dan berasuransi. Permasalahan dengan investasi masih banyak orang yang awam.
Sementara untuk berasuransi banyak masyarakat yang enggan karena takut dikejar-kejar oleh agen, padahal mereka baru hanya mau tahu berapa besar sih premi yang mereka harus bayarkan.
Nah, untuk hal ini ada solusinya, anda bisa cek premi asuransi tanpa takut dikejar-kejar agen melalui aplikasi yang bisa diunduh
di sini.
Selain itu anda juga bisa belajar dengan mengikuti kelas dan workshop tentang keuangan, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek
di sini..
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Simak Video "Tabungan vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?"
[Gambas:Video 20detik]